CIREBON, SC- Seorang kakek yang tinggal seorang diri ditemukan meninggal dunia dengan kondisi menimbulkan bau tidak sedap pada Jumat (8/5/2020) petang sekitar pukul 17.30 waktu Indonesia Bagian Barat. Diduga korban, Asep Ahmadin (50) meninggal dunia sejak dua hari sebelum mayatnya ditemukan.
Kapolresta Cirebon, Kombes Polisi M Syahduddi melalui Kapolsek Lemahabang, Kompol Sunarko, mengatakan, kronologis penemuan mayat tersebut berawal saat ketiga saksi, yakni Hasan Yasir (29), Ira Marlina (25), dan Ainun Afifa (47) berniat ziarah kubur ke areal pemakaman di Blok Pejaten, Desa Sarajaya, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon.
“Saat saksi melintas di depan rumah korban yang berada di samping areal pemakaman, tercium bau busuk yang berasal dari rumah korban. Selain itu, mereka juga melihat lalat keluar masuk rumah korban,” kata Sunarko kepada Suara Cirebon, Sabtu (9/5/2020).
Setelah itu, kata dia, saksi menuju rumah korban untuk mengetahui sumber bau busuk tersebut. Saat melihat dari kaca rumah, saksi melihat korban sudah dalam kondisi tertelungkup.
“Karena curiga, saksi langsung membuka pintu rumah korban. Saat itu mereka melihat korban sudah dalam keadaan meninggal dunia dan menimbulkan bau tidak sedap. Kemudian saksi melaporkan penemuan mayat ini ke Polsek Lemahabang,” papar Sunarko.
Baca Juga: Mayat Tanpa Identitas Ditemukan Tergeletak di Depan Warung Makan
Menurut salah seorang saksi, Hasan Yasir, korban tinggal sendiri di rumahnya. “Korban sudah jarang keluar rumah, diduga karena sakit. Terakhir komunikasi dengan korban itu pada Hari Rabu (6/5/2020) setelah sahur karena kami memberi makan kepada korban,” ungkapnya.
Lokasi rumah korban yang sedikit terpisah dengan penduduk lainnya diduga menjadi penyebab tidak diketahuinya kondisi korban hingga meninggal dunia. “Rumah korban ini berada di samping area pemakaman,” ujarnya.
Setelah mendapat laporan, anggota Polsek Lemahabang bersama Puskesmas Lemahabang langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) untuk memeriksa keadaan mayat.
“Setelah dilakukan pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada mayat. Kemudian, kami membawa mayat ke Rumah Sakit Gunungjati untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” kata Kapolsek Lemahabang.
Baca Juga: Mayat yang Mengapung di Cirebon, Ada Luka Bekas Gigitan “Yuyu”
Sunarko menyampaikan, berdasarkan pemeriksaan luar yang dilakukan pihak rumah sakit menerangkan bahwa tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. “Diduga korban meninggal akibat serangan jantung pada Hari Rabu (6/6/2020),” ungkapnya.
Saat dimintai keterangan, saksi atas nama keluarga menyatakan ikhlas dan menerima kematian korban. “Mereka pun menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jasad korban,” tandasnya. (Kirno)