KOTA CIREBON, SC- Pemerintah Kota Cirebon bersama Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati terus berupaya melakukan ikhtiar memutus virus Covid-19 yang mewabah di Kota Cirebon. Salah satunya dengan mendatangkan perangkat uji laboratorium reagen reverse transcription polymerase chain reaction (RT-PCR) dan Viral Transport Medium (VTM) atau media pembawa virus.
Ditemui usai menghadiri rapat Laporan Realokasi Anggaran Hasil Refocusing dan Rasionalisasi APBD Tahun Anggaran 2020, di Aula Gotrasawala BP4D, Jalan Monumen, Kota Cirebon, Direktur Utama RS Gunung Jati, dr Ismail Jamaludin, menyatakan bahwa alat tersebut sudah ada dan akan dipergunakan untuk melakukan pengecekan terhadap tenaga medis maupun masyarakat umum.
“Untuk mendapatkan alat-alat tersebut sangat susah karena rebutan. Nanti kalau alat itu sudah siap digunakan, kami utamakan untuk tenaga medis terlebih dahulu. Sebab, mereka, khan, bertugas di garda paling depan, setelah itu baru kepada masyarakat Kota Cirebon,” ungkap Ismail.
Baca Juga: Satu OTG di Kota Cirebon Positif Covid-19
Selanjutnya dirinya menjelaskan tentang cara kerja dari kedua alat kesehatan tersebut. Pertama, ekstrasi dari ribonucieic acid (RNA), samplenya dibawa dengan VTM, yaitu media pembawa specimen lender pasien sebelum ke swab.
“Setelah keluar, baru dimasukkan ke polymerase chain reaction (PCR). Jadi kalau kita hanya punya satu alat saja, ya, tidak bisa memeriksa. Harus punya satu paket, disertai dengan Laboratorium Biosafety Level-2 (BSL-2),” katanya.
Baca Juga: Kerap Tergenang Saat Hujan, Warga Minta Saluran Air di Jalan Cipto Kota Cirebon Diperhatikan
Dirinya menyatakan, tidak akan membangun laboratorium, karena, laboratorium yang ada BSL-2. “Kita akan geser-geser sedikit. Karena kalau kita bikin baru lagi, dikhawatirkan berpengaruh pada saluran instalasi pembuangan air limbah (ipal). Namun demikian, laboratorium kita, tetap level BSL-2,” pungkasnya. (Syaefullah)