WALED, SC- Dampak Covid-19 dirasakan masyarakat, demikian pula warga Desa Cikulak, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon. Sebanyak 1.300 Kepala Keluarga (KK) terdampak Covid-19 yang belum terdaftar sebagai penerima program bantuan apapun sehingga semua akan ditanggulangi melalui Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD).
Menurut Kuwu Cikulak, Yusnaedi yang akrab disapa Iyus, agar masyarakat mendapatkan pemberian yang layak, sehingga seluruh perangkat desa dengan sukarela menyumbangkan Penghasilan Tetapnya (Siltap) sebesar 50 persen yang akan diberikan selama 3 bulan, hal itu tertuang dalam pelaksanaan musyawarah desa khusus (musdesus) yang digelar Selasa (12/5/2020) malam.
Iyus, mengatakan, di tengah masa pandemi Covid-19 pemerintah gencar melakukan upaya pemutusan rantai penularan Covid-19, salah satunya dengan memberlakukan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hampir seluruh warga terdampak penanganan Covid-19. Dari sejumlah 2.338 KK yang ada di Desa Cikulak, ada 977 KK yang telah tercatat sebagai penerima program bantuan dari mulai PKH, BPNT, BSPS, Bansos Pemprov Jabar, dan Bansos Bupati Cirebon, tersisa sekitar 1.361 KK belum tersentuh program apapun.
“Untuk mengantisipasi hal tersebut kami menggelar Musdessus dan telah disepakati bersama sebanyak 1.300 KK ditanggulangi melalui BLT-DD,” ungkapnya.
Baca Juga: Bansos di Desa Karangasem Terfokus di Satu RW
Dijelaskan Iyus, pada APBDes 2020, Desa Cikulat mendapatkan alokasi DD sekitar Rp 1,2 miliar dan dialokasikan untuk penanganan dampak Covid-19 sebanyak 35 persen atau sebesar Rp. 446.400.000, jika direalisasikan sesuai dengan regulasi dari Kemendes PDTT hanya bisa dialokasikan untuk membantu 248 KK saja. Dalam pelaksanaan Musdesus disepakti bersama angka alokasi untuk BLT DD diperuntukkan 1.361 KK sehingga per KK akan mendapatkan bantuan sekitar Rp 109 ribu per bulan selama 3 bulan.
Namun, lanjutnya, dalam musdesus tersebut disepakati untuk menggenapkan agar per KK memdapatkan Rp 120.000 per bulan selama 3 bulan, siltap seluruh perangkat Desa Cikulak dipotong 50 persen selama 3 bulan ditambah bantuan dari donatur tokoh masyarakat Desa Cikulak.
“Awalnya jika dibagi 1.361 KK hanya mendapatkan sekitar 100 ribu lebih kemudian ada masyarakat yang mau ikut membantu dengan mendonasikan, dan untuk menggenapkan agar per KK bisa mendapatkan Rp120 ribu maka perangkat desa sepakat akan mendonasikan siltapnya selama 3 bulan untuk tambahan BLT DD,” jelasnya.
Baca Juga: 136 Warga Tegalsari Mulai Terima Bansos
Sementara Camat Waled, H. Hamim mengungkapkan, hampir semua desa di Kecamatan Waled berencana mengalokasikan BLT DD-nya dilakulan pemerataan mengingat masih banyaknya warga miskin dan terdampak pandemi Covid-19 yang masih belum terakomodir, sudah ada 4 desa yang sudah menggelar Musdesus dan menyusul beberapa desa lainnya juga akan memggelar Musdesus, dari beberapa desa yang sudah menggelar musdesus rata-rata kesepakatannya dibagikan secara pemerataan. (Baim)