Ketua PKK Desa Karangasem, Wiwin Winarsih mengatakan, gerakan ini merupakan salah satu kepedulian pihaknya terhadap seluruh elemen masyarakat yang secara bersama-sama turut memerangi penyebaran Covid- 19.
“Diharapkan dengan terealisasinya program gerakan nasi bungkus ini kita akan semakin peduli, baik dengan lingkungan maupun sesama, terlebih lagi di bulan Ramadan ini,” katanya kepada Suara Cirebon.
Namun, Kuwu Karangasem, Heriyanto mengungkapkan, Gasibu tersebut tidak disertai bantuan lauk pauknya. Sehingga, dia memaparkan, pihaknya harus memutar otak untuk melengkapi bantuan makanan untuk warga tersebut.
“Sayangnya bantuan yang kami terima hanya berupa beras sebanyak 1 kuintal, sementara untuk lauk pauknya terpaksa kami cari cara sendiri. Terpaksa kami harus pandai untuk mencari dana talangan agar program tersebut tetap berjalan,” ungkapnya.
BACA JUGA: PSBB Kabupaten Cirebon Dilanjut, Tidak Ada Relaksasi
Saat disinggung terkait bantuan beras 1 kuintal tersebut juga disertai uang sebesar Rp1 juta, Heriyanto menjelaskan, dirinya merasa tidak menerima uang tersebut. Pasalnya, menurut dia, untuk uang dibagikan tidak dibagikan per desa, melainkan per kecamatan.
“Kalau beras memang kami menerima sebanyak 1 kuintal, tetapi kalau uang sih tidak. Karena yang saya paham, uang sebesar Rp1 juta tersebut dibagikan per kecamatan dan bukan perdesa. Jadi ya kami harus mencari cara bagaimana agar bisa merealisasikan program nasi bungkus dengan lauk pauk yang patut, walau tanpa anggaran yang memadai,” pungkasnya. (Agus)
