KABUPATEN CIREBON, SC- Pasca meninggalnya politisi Partai Golkar, Drs H Rasida Edy Priyatna beberapa waktu lalu, kursi Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon mengalami kekosongan. Namun, sampai saat ini belum ada proses pergantian di DPRD setempat.
Ketua Fraksi Partai Golkar, Anton Maulana ST MM, mengaku belum membicarakan perihal kekosongan pada posisi Ketua Komisi IV itu. Meskipun peran ketua komisi memang dibutuhkan, kata Anton, namun Fraksi Partai Golkar masih belum mengajukan usulan pergantian pimpinan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) tersebut. Sebab, saat ini situasinya masih berduka, khususnya di internal Fraksi Partai Golkar.
Menurutnya, proses tersebut hanya menunggu waktu saja. Dia mengungkapkan, proses politik harus tetap dilanjutkan. Terlebih posisi yang kosong merupakan posisi strategis. “Kita belum membahasnya. Karena pembahasannya tidak cukup hanya di fraksi, tapi harus bersama dengan DPD Partai Golkar. Apalagi berkaitan dengan Pergantian Antar Waktu (PAW) anggota dewan,” kata Anton kemarin.
Dia menjelaskan, belum adanya pembahasan serius di Fraksi Golkar alasannya memang cukup masuk akal. Yaitu karena masih dalam suasana duka. “Lagian masih dalam suasana duka. Jadi intinya kita belum membahas,” ujar Anton.
Kendati demikian, terkait hal itu pihaknya akan langsung mengambil sikap. Ia memastikan, pengganti Ketua Komisi IV tetap dari Fraksi Golkar. Hanya saja, memang belum dipastikan waktu dan nama penggantinya. “Yang pasti pengganti Ketua Komisi IV tetap dari Fraksi Partai Golkar. Siapa yang layak nanti dibahas lebih lanjut. Ya mungkin nanti akhir bulan baru akan kita bahas di DPD,” papar Anton.
BACA JUGA: Golkar Cenderung Pilih Cunadi untuk Wabup Cirebon
Ia berharap, pengganti Ketua Komisi IV nanti bisa mengawal aspirasi masyarakat dan program kerjanya bersama dinas-dinas teknis yang bermitra, seperti Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi.
“Saya harap kerja-kerja politik untuk masyarakat lebih nyata dan menyentuh. Sehingga peran dan fungsi wakil rakyat dapat dirasakan oleh masyarakat,” ungkapnya. (Islah)