SEBAGAI pendidikan Islam khas Indonesia, pesantren diharapkan dapat menjawab tantangan modernitas serta tuntutan global. Harapan ini disampaikan Menag Fachrul Razi saat memberikan sambutan pada Pembukaan Tahun Pendidikan 2020/2021 dan Pelantikan Santri Baru Pesantren Modern Internasional (PMI) Dea Malela, melalui sambungan video konferensi.
“Melalui Pesantren Modern Internasional Dea Malela diharapkan Pesantren mampu menjawab tantangan modernitas dan tuntutan dunia global,” kata Menag, Minggu (19/7/2020), seperti dilansir situs resmi Kemenag.
Selain itu, selama ini pesantren juga dikenal teguh dengan karakter keindonesiaan dan mampu menjawab problem dalam konteks keindonesiaan. “Pesantren juga mampu berkontribusi dalam memecahkan problematika umat dunia secara keseluruhan,” tuturnya.
Dalam acara yang juga dihadiri Pengasuh PMI Dea Malela KH Din Syamsuddin ini, Menag menyampaikan pesan yang berlaku bagi seluruh pondok pesantren di Indonesia.
Pertama, perkuat jati diri dan identitas pondok pesantren yang berkarakter keindonesiaan. “Bgaimanapun pondok pesantren merupakan institusi keislaman yang lahir dari rahim Indonesia, berada di Indonesia, serta tumbuh dan berkembang dari Indonesia,” ujar Menag.
“Bahkan, pesantren itulah yang turut aktif dalam mendirikan negara ini untuk itu pertahankan ideologi, budaya, serta karakter bangsa dan negara Indonesia yang selalu menghargai, menempatkan aspek kemaslahatan manusia sebagai prioritas, memberikan kedamaian, memberikan keteduhan dan memegang teguh atas kesepakatan kehidupan berbangsa dan bernegara,” sambung Menag.
Kedua, jadikan pesantren sebagai instrumen-instrumen untuk berkontribusi secara nyata baik di Indonesia maupun dunia internasional. “Sudah saatnya kita mewujudkan komitmen dalam dan harapan kita untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat destinasi pendidikan Islam yang rahmatan lil alamin, yang memberikan kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama umat manusia di muka bumi ini, apapun negaranya, agamanya bahasa, ras, atau pun budayanya,” pesan Menag.
BACA JUGA: Guru Penggerak Lahirkan Guru Pembelajar yang Berpusat Kepada Murid
“Ketiga, secara khusus kepada anak-anakku para santri baru tahun pendidikan 2020/2021, agar selalu bersungguh-sungguh berusaha dengan kuat dan memohon kepada Allah agar niat baik anak-anak menjadi santri di Pesantren Modern Internasional Dea Malela ini tercapai dengan ridho Allah Subhanahu Wa ta’ala,” ujar Menag.
“Ingat, Man Jadda Wajada. Siapa yang bersungguh-sungguh niscaya ia akan meraih keberhasilan dan kesuksesan,” tandas Menag. (Lis)