MENTERI Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menargetkan Desa Tanpa Kemiskinan dan Desa Tanpa Kelaparan menjadi tujuan utama dalam mencapai 17 plus tujuan pembangunan berkelanjutan alias sustainable development goals (SDGs).
“Kita akan menggunakan 17 indikator yang dikembangkan melalui sustainable development goals atau SDGs yang kemudian kita landing kan, kita lokalisir ke tingkat yang lebih kecil yaitu Desa,” ujarnya.
Menurut Abdul Halim Iskandar, target pertama yang ingin dicapai Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dalam 17 plus SDGs adalah menjadikan desa-desa di Indonesia menjadi desa tanpa kemiskinan.
“Kita sekarang selalu bicara desa tanpa kemiskinan. Target kita adalah bagaimana desa-desa di Indonesia lepas dari kemiskinan. Saya yakin ketika desa-desa di Indonesia tidak ada kemiskinan maka Indonesia juga akan terbebas dari kemiskinan,” ujarnya, kemarin.
Selain desa tanpa kemiskinan, lanjut Abdul Halim, desa tanpa kelaparan juga merupakan target utama yang ingin ia capai. Dia mengatakan, kemiskinan dan kelaparan adalah dua hal yang kadang-kadang tidak bisa dipisahkan.
“Kasus-kasus tertentu menunjukkan bahwa ada kemiskinan tanpa kelaparan, ada. Ada juga kelaparan yang sebenarnya tidak miskin,” ungkapnya.
BACA JUGA: BLT Dana Desa Belum Tersalur 100 Persen
“Ini sama dengan bicara tentang gizi buruk. Ternyata gizi buruk tidak selalu melanda pada warga miskin, bahkan warga kelas menengah pun anaknya banyak yang ditemukan yang stunting. Kenapa? Ini terkait dengan gaya hidup,” imbuhnya.
Abdul Halim menilai, gaya hidup warga kelas menengah di Indonesia yang kemudian anaknya ditemukan stunting disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, meskipun tidak termasuk warga miskin. “Oleh karena itu, desa tanpa kelaparan juga menjadi bagian penting dari upaya kita untuk menuju desa yang kita harapkan,” tandasnya. (Lis/SC)