KABUPATEN CIREBON, SC- Munculnya kasus positif perkantoran di lingkungan Pemkab Cirebon termasuk Dinas Kesehatan (Dinkes) yang pegawainya terpapar Covid-19, sangat berpotensi terjadi penularan. Hal itu dikarenakan kepatuhan terhadap protokol kesehatan di area perkantoran dinilai masih rendah. Demikian disampaikan Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Cirebon, Nanang Ruhyana, Selasa (11/8/2020).
Menurutnya, di kantor Dinkes sendiri, 75 persen pegawainya dimungkinkan diberlakukan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah. Sedangkan untuk dinas yang membuka layanan publik lainnya, masih dapat diantisipasi dengan menggunakan protokol kesehatan, seperti memakai pakaian hazmat level dua atau level tiga untuk keselamatan petugasnya.
Dijelaskan Nanang, SKPD di lingkungan Pemkab Cirebon yang pegawainya diketahui terkonfirmasi positif Covid-19 dan sudah memberlakukan WFH antara lain, Dinas Kesehatan, puskesmas, BKAD, dan Dinas Perhubungan. “Di Dinas Kesehatan sudah menerapkan 75 persen bekerja di rumah, kemudian 25 persen di kantor,” paparnya.
Lebih jauh Nanang menyampaikan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon (GTPP) kembali meng-update penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Hingga Selasa (11/8/2020) Nanang menyebut, total konfirmasi positif mencapai 100 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 54 orang masih menjalani perawatan atau isolasi mandiri. Sedangkan yang selesai isolasi atau sembuh sebanyak 41 orang dan meninggal dunia 5 orang.
“Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 Kabupaten Cirebon saat ini mencapai 100 kasus. Untuk kasus ke-100 ini merupakan seorang laki-laki berusia 54 tahun dan sehari-harinya berprofesi sebagai tenaga kesehatan di Kota Cirebon asal Kecamatan Tengahtani, Kabupaten Cirebon,” jelas Nanang.
BACA JUGA: Sekda Kabupaten Cirebon: Pelayanan Tidak Lockdown
Ia menjelaskan, kasus ke-100 ini kemungkinan besar memiliki riwayat tertular dari pekerjaannya. Kemudian pihaknya langsung melakukan penelusuran kontak erat dari kasus ke-100 ini. “Kita masih menunggu hasil tracing atau penelusuran kasus dari kontak erat kasus terkonfirmasi positif Covid-19 ini. Karena kasus ke-100 ini masuk kluster Tengahtani, maka kita concern tracing di Kecamatan Tengahtani,” tukasnya. (Islah)