Pandemi Covid Belum Berakhir, Pemkot Cirebon Rekomendasikan Tradisi Maulid Ditiadakan
KOTA CIREBON, SC – Pemerintah Kota Cirebon merekomendasikan tradisi tahunan Maulid Nabi (muludan) yang biasa diselenggarakan oleh tiga keraton di Kota Cirebon, untuk tahun ini sementara ditiadakan. Pemkot beralasan, pandemi corona hingga saat ini belum berakhir bahkan kasus konfirmasi positif Covid-19 terus meningkat.
“Berkaitan dengan perayaan Maulid Nabi yang biasa menjadi tradisi baik di Keraton Kanoman maupun Kasepuhan termasuk Kacerbonan, Gugus Tugas merekomendasikan tidak dilaksanakan,” kata Sekda Kota Cirebon, Agus Mulyadi kepada awak media, Minggu (20/9/2020).
Agus berharap, ketiga kasultanan dapat memahami kondisi yang tengah terjadi saat ini.
“Kami mengharapkan Kasultanan Kasepuhan, Kanoman dan Kacerbonan memahami kondisi ini,” imbuhnya.
Diterangkan Agus, ditiadakannya tradisi muludan selain krena meningkatnya kasus positif Covid-19 juga mempertimbangkan jaga jarak.
Sementara itu, meski Pemkot Cirebon melalui tim Gugus Tugas Covid-19 telah mengeluarkan rekomendasi agar acara Maulid Nabi di tiga kasultanan tidak digelar, namun Sultan Sepuh XV PRA Luqman Zulkaidin mengaku akan tetap menggelar tradisi tersebut, dengan tetap menerapkan dan memperhatikan protokol kesehatan Covid-19.
“Kami tetap gelar maulid nabi, tapi itu tetap harus meningkatkan protokol Covid-19,” kata Sultan Luqman usai acara Baksos Gubernur Jawa Barat di Alun-alun Kasepuhan, Minggu (20/9/2020).
Menurutnya, di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) ini, perekonomian masyarakat harus tetap berjalan, tapi pola memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (3M) harus diterapkan.
“Sebagaimana dikatakan Pak Gubernur yang menyatakan bahwa ekonomi tetap jalan, tapi yang penting 3M,” ungkapnya.
BACA JUGA: Pembacaan Deklarasi Pemakzulan PRA Luqman Ricuh
Secara teknis, lanjut Luqman, akan adanya pengurangan pedagang di alun-alun tidak seperti pada tahun sebelumnya.
“Mungkin nanti pedagang di alun-alun tidak sebanyak seperti biasanya, mungkin hanya di alun-alun saja, yang di jalan-jalan sini tidak tertutup, sehingga masyarakat tidak berjubel pada saat Muludan tersebut,” ujar Sultan Sepuh. (M Surya)