KABUPATEN CIREBON, SC- Status zona merah yang disandang Kabupaten Cirebon membuat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara tatap muka yang sebelumnya sempat akan diuji cobakan akhirnya dibatalkan. Kini, setelah level Kabupaten Cirebon berangsur membaik, karena sudah kembali ke zona oranye, KBM tatap muka masih belum bisa dipastikan segera dilaksanakan juga.
Menanggapi hal itu, Sekda Kabupaten Cirebon, H Rahmat Sutrisno, mengaku sudah meminta kepada Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon untuk menentukan sikap secara bersama-sama dengan Disdik lainnya di wilayah Ciayumajakuning. Caranya, dengan memabahas hal itu melalui rapat antar Disdik se-Ciayumajakuning.
“Saya sudah minta ke Disdik untuk rapat dengan Disdik diwilayah Cirebon bersikap secara bersama. Enggak baik juga ketika daerah lain tidak menyelenggarakan, kita menyelenggarakan KBM tatap muka. Itu harus diambil sikap bersama, setidaknya sewilayah Ciayumajakuning harus satu kesatuan yang utuh,” kata Rahmat, kemarin (14/10/2020).
Menurut Rahmat, jika sudah ada sikap yang sama dari Disdik daerah lain, maka tahap selanjutnya akan dibawa dalam rapat ditingkat kepala daerah. Ia menjelaskan, sebelumnya rencana uji coba KBM tatap muka untuk wilayah yang masuk zona hijau sebenarnya masih belum final karena dalam taraf pertimbangan. Rahmat menyebut, pertimbangan tersebut tak lain karena ada kekhawatiran terjadinya klaster baru. “Jadi bukan dibuka, rencana itu menjadi uji coba, belum final, itu masih dalam pertimbangan,” kata Rahmat.
Sebelumnya, Disdik Kabupaten Cirebon bakal melaksanakan KBM tatap muka. Pelaksanaannya nanti, dipastikan hanya di wilayah yang sudah zona hijau atau kuning saja. Selain itu, pelaksanaanya juga dilakukan dengan bergantian, satu kelas hanya 10 siswa. Sehingga, dalam satu minggu siswa menjalani KBM tatap muka hanya satu kali. KBM tatap muka akan dilakukan pengawasan dan penerapan porotokol kesehatan secara ketat. (Islah)