MEMASUKI musim penghujan, permintaan bibit buah-buahan mulai meningkat.Bertambahnya permintaan juga terjadi pada bibit kayu keras. Meski masih masa pendemi Corona, petani berharap jumlah permintaan bibit tidak berbeda seperti kondisi normal.
Usep, petani bibit di Desa Gunung Kuning, Kecamatan Sindang mengatakan, seiring dengan masuknya musim penghujan, permintaan bibit tanaman kayu keras ataupun buah-buahan mulai mengalami peningkatan. Meski permintaan belum begitu banyak, tetapi sudah cukup memunculkan rasa optimis di kalangan petani bibit.
“Alhamdulillah, sejak beberapa hari terakhir penjualan mulai bertambah meski belum banyak, apalagi waktu libur panjang kemarin pembeli cukup banyak rata-rata dari luar daerah,” katanya, Rabu (4/11/2020).
Meski permintaan sudah mulai banyak, namun, kata Usep petani masih belum tenang karena adanya pendemi Covid-19. “Semoga saja meski masih pendemi Corona, di musim hujan ini penjualan bisa lebih banyak dari tahun lalu,” harapnya.
Harapan serupa diungkapkan Didin, petani bibit lainnya di Desa Salagedang. Menurutnya musim hujan selalu memunculkan harapan bagi petani. Pasalnya saat musim hujan, penjualan bibit akan meningkat dibandingkan saat kemarau. Hanya saja tahun ini kata pria yang sudah belasan tahun menekuni usaha pembibitan suasananya agak berbeda. “Sekarang kan masih ramai Corona, jadi agak kuatir juga penjualan bibit juga terkena imbas,” ucapnya.
BACA JUGA: Taman Bunga Argalingga Tawarkan Keindahan
Untuk permintaan bibit kata Didin cukup beragam, tetapi yang paling banyak untuk awal penghujan biasanya buaah-buahan. “Untuk bibit buah yang paling laku di antaranya rambutan, mangga, durian dan bibit jeruk. Sedangkan untuk bibit kayu keras pembeli banyak yang mencari bibit jati, jabon, mahoni dan albasia,” jelasnya.
Sedangkan untuk harga bergantung jenis bibit serta ukuranya. “Harga bergantung ukuran serta ketinggian bibit,” tambahnya. (Dins/SC)