SUMBER, SC- Program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) kedua untuk siswa Sekolah Dasar (SD) akan kembali dilaksanakan. Namun bagi sekolah-sekolah yang diketahui ada gurunya dinyatakan positif Covid-19, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon memastikan BIAS di sekolah bersangkutan akan dipending.
Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon, Hj Enny Suhaeni mengatakan, saat ini swab test untuk para guru bersamaan dengan swab test untuk para Nakes masih terus dilakukan. Kegiatan tersebut, kata dia, sudah dimulai sejak tanggal 10 November 2020.
“Kita sudah bagikan ke masing-masing puskesmas sebanyak 150 VTM, kali 60 puskesmas. Sasarannya adalah nakes, guru dan yang kontak erat. Karena kita akan melakukan BIAS yang kedua dibulan November ini,” ujar Enny, Senin (23/11/2020).
Dijelaskan Enny, program BIAS sendiri rencananya akan dilakukan untuk siswa SD kelas I, II dan kelas V. Sehingga, pihaknya menargetkan setiap SD mengirim enam guru untuk dilakukan tes usap. Namun, pada kenyataannya setiap SD hanya ada dua sampai tiga guru saja yang mau diswab.
Selebihnya, sambung Enny, tidak mau diswab karena takut dan memang benar-benar tidak mau diswab tanpa alasan yang jelas. “Kalau dibuat rata-rata tiga guru saja yang mau diswab, berarti dari 1095 SD yang ada, hanya sekira 3285 guru yang diswab,” jelas Enny.
Ia menyampaikan, dari jumlah tersebut diketahui ada 20 guru yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Enny menegaskan, untuk kelancaran program BIAS disemua SD, ia ingin agar semua gurunya harus dipastikan negatif. Oleh karena itu, pihaknya masih terus melakukan tracing kontak erat untuk dilakukan swab. “Karena dia (guru) itu kontak erat dengan siapa saja, 14 hari kebelakang yang kontak erat harus diswab,” tegasnya.
Namun, setelah diketahui ada 20 guru yang positif Covid-19, Enny memastikan program BIAS disekolah bersangkutan akan dipending. “Kalau ada yang positif kita pending dulu BIAS-nya,” tegas Enny. Ia menambahkan, banyaknya guru yang terpapar Covid-19 itu ditengarai karena mereka sudah abai terhadap protokol kesehatan. Kondisi tersebut juga diduga banyak dilakukan masyarakat pada umumnya. (Islah)