KALIWEDI, SC- Jasad seorang pemuda asal Blok Rengas, Desa Kaliwedi Kidul, Kecamatan Kaliwedi, Kabupaten Cirebon, Muhamad Syarif (30) ditemukan mengapung di sungai irigasi blok Playangan desa setempat, Rabu (9/12/2020) sekira pukul 14.00 WIB. Ia ditemukan tidak jauh dari pintu air sungai tersebut dalam kondisi sudah membiru.
Korban diduga tenggelam pada Selasa malam (8/12/2020) dan terseret arus sungai sejauh kurang lebih 3 kilometer dari lokasi awal terjatuh kesungai. Informasi yang terhimpun menyebutkan, korban diduga mengidap penyakit ayan dan masih belum berkeluarga. Sehari-hari, korban biasa mencari barang bekas atau barang rongsok termasuk barang bekas yang ada di sekitar pintu air sungai irigasi di dekat tempat tinggalnya.
Malam itu, saat korban mengumpulkan barang rongsok disekitar pintu air sungai tersebut, penyakit ayan yang diderita korban diduga kambuh. Sehingga ia terjatuh dan terseret arus sepanjang kurang lebih 3 kilometer. Korban baru ditemukan pihak keluarga pada Rabu siang sekira pukul 14.00 WIB.
Kakak ipar korban, Majid (46) mengatakan, pihak keluarga mulai mencari korban setelah semalaman korban tidak pulang kerumah. Ia mencurigai korban tenggelam ke sungai saat mengumpulkan barang bekas disekitar pintu air sungai tersebut. Pasalnya, ia melihat tanda-tandanya berupa barang bekas menumpuk dipinggir sungai tersebut. “Saya curiga karena sampai pagi dia (korban,red) tidak juga pulang kerumah,” ujar Majid.
Sehingga, pada Rabu pagi dirinya memutuskan untuk mencari korban dengan menyusuri sepanjang sungai irigasi. Ia dibantu keluarga lainnya bahkan mencari korban hingga ke pintu air irigasi di desa Prajawinangun Kulon. Namun, korban baru ditemukan pada Rabu siang setelah jasadnya mengapung. “Saya curiga dia terpeleset dan jatuh kesungai karena ada tumpukan barang rongsok dipinggir kali itu,” kata dia.
Sementara itu, Kapolsek Kaliwedi, AKP Ahmad Nasori, membenarkan, bahwa korban mengidap penyakit ayan. Menurut Kapolsek, sebelumnya korban juga diketahui pernah beberapa kali tenggelam di sungai tersebut namun masih bisa diselamatkan warga. “Sejak malam hari dia dikabarkan hilang, dan pada siang harinya ditemukan meninggal di sungai,” ujar AKP Ahmad Nasori.
Dikatakan Kapolsek, pihak keluarga menolak jasad korban untuk dilakukan diotopsi. Hari itu juga, jenazah korban langsung dikuburkan pihak keluarga di pemakaman umum desa setempat. “Pihak keluarga menolak untuk diotopsi karena menganggap ini sebagai musibah. Mereka ihlas karena memang korban mengidap penyakit itu,” ungkapnya. (Islah)