KABUPATEN CIREBON, SC- Tingginya harga daging sapi impor di Indonesia membuat sejumlah pedagang daging sapi merana. Pasalnya, akibat pandemi Covid-19, pedagang tersebut mengalami penurunan konsumen, ditambah daging sapi impor yang langka.
Salah satu pedagang yang merasakan dampaknya, Ahmad Syahrozi mengeluh akibat sepinya pembeli, sehingga mengalami penurunan omset. Pria yang biasa jualan di pasar Celancang Kabupaten Cirebon itu mengatakan, saat ini dirinya hanya bisa menjual daging perharinya sekitar 30kg, jauh berbeda dibandingkan saat sebelum naik yaitu lebih dari 1 kuintal.
“Daging sapi yang impor, dari pusatnya itu langka barangnya, dan naik juga harganya dari pusatnya,” paparnya kepada Suara Cirebon di pasar Celancang, Kamis (21/1/2021).
Namun, untuk daging impor, lanjut Ahmad, dirinya tidak menjualnya, karena barangya langka atau sudah dicari. Ada juga yang lokal tetapi harganya agak mahal, yaitu 120 ribu di tempatnya. Adapun jika di tempat lain mungkin berbeda, karena beda pasar beda harga.
“Ngaruh banget buat omset, kita gak bisa naikkan harga tinggi, tapi dari pusat yang bisa menaikkan harga itu,” katanya.
Ahmad biasanya mengambil daging impor ada 4 bak setiap harinya, namun, saat ini karena barangnya langka semenjak lockdown itu, jadi dirinya hanya menjual daging lokal saja.
“Untuk peminat kebanyakan daging impor, karena harganya lebih murah daging impor, jauh banget bedanya dengan daging lokal. Kalo daging lokal mah 120 ribu, kalo daging impor normalnya cuma 80 ribu, tapi sekarang mah udah naik dan langka dagingnya,” ujarnya.
Adapun, untuk daging lokal bisa mahal karena menurutnya lebih enak, fresh dan baru dipotong dari tempat penjagaannya. Kebanyakan pembeli, kata ia, biasanya orang yang menjual kembali dagingnya ke konsumen atau warung makan.
BACA JUGA: Gerakan Bisa, Diharapkan Tingkatkan Ekonomi Pariwisata
“Saya mengeluh banget, biasanya rame, tapi sekarang mah sepi, semenjak ada PSBB udah sepi, saat ini tambah sepi,” katanya.
Harapannya, imbuh ia, pemerintah mengadakan program untuk para pedagang di pasar, agar bisa meningkatkan taraf hidup para pedagang di pasar tersebut. (Yusuf)