SETELAH manusia silver (silver man) banyak bermunculan di wilayah Kabupaten dan Kota Cirebon, kini muncul manusia merah yang mulai menyebar di wilayah Kota Cirebon. Sebutan itu menjadi sebuah keprihatinan tersendiri. Pasalnya, sekujur tubuh manusia merah itu dicat hanya untuk sekedar mencari uang agar dapat tetap bertahan hidup.
Kondisi ini memang tak biasa, tapi bagi seorang yang bernama Candra menjadi hal yang biasa ia lakukan di setiap harinya di jalan Evakuasi, Kota Cirebon. Candra mengakui bahwa keputusannya itu untuk menjadi manusia merah dijadikan sebagai profesi terbarunya. Dengan beralasan untuk mencari nafkah bagi dirinya dan ibunya, setelah dirinya diPHK di tempat kerja seblumnya karena pandemi Covid-19.
“Jadi manusia merah sudah lima bulan. Tadinya kerja jadi pengrajin batik di Trusmi, karena lagi korona, jadi sepi tidak dapat gaji, jadi berhenti kerja (diPHK), cari kerjaan lain susah,” tuturnya kepada Suara Cirebon di lampu merah Jalan Evakuasi, Kota Cirebon, Selasa (16/2/2021).
Meskipun awalnya menjadi perajin batik Trusmi bagian pelukis itu, dirinya terpaksa harus bergelut dengan panasnya terik matahari di lampu merah. Tak ayal, ia memutuskan untuk mencari sumber kehidupannya dengan menjadi manusia merah.
BACA JUGA: Ironis, Depan Kantor DPUPR Kota Cirebon Penuh Jalan Berlubang
Kendati demikian, Candra mengaku ingin mendapatkan pekerjaan yang layak. Namun apa boleh buat, meskipun dirinya telah berusaha mencari pekerjaan, hingga saat ini belum ada pekerjaan yang berhasil dia dapatkan. Dengan kesabaran dan ketabahanya, ia pun harus menghidupi ibunya yang kini juga tidak bekerja.
“Penghasilan paling sampai 70 ribu. Mencukupi untuk makan sehari saja, buat ibu juga, dulunya jadi perajin batik juga, tapi sekarang berhenti bekerja,” ucapnya.
Pria asal Kalibaru, Cirebon itu hingga saat ini berharap agar ada pekerjaan yang layak untuk dirinya. Bahkan, agar pemerintah bisa melirik dan memberikan lapangan pekerjaan bagi orang-orang seperti dirinya. (Yusuf/SC)