Sabtu, Desember 6, 2025
No Result
View All Result
  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
  • Jawa Barat
  • Olahraga
  • Nasional
  • Hiburan
  • Politik
  • Ngikik
  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
  • Jawa Barat
  • Olahraga
  • Nasional
  • Hiburan
  • Politik
  • Ngikik
  • Pilihan Redaksi
  • Jawa Barat
  • Nasional
  • Ngikik
  • Opini
  • Politik
  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
Home Cirebon

Pendataan Kacau, RDKK Semrawut, Sulit dapat Pupuk Subsidi, Petani Ciayumajakuning Ngadu ke Anggota DPR RI

by Arif Rahman
Jumat, 26 Februari 2021
in Cirebon
Reading Time: 3 mins read
A A
Pendataan Kacau, RDKK Semrawut, Sulit dapat Pupuk Subsidi, Petani Ciayumajakuning Ngadu ke Anggota DPR RI

DISKUSI petani Ciayumajakuning dengan Anggota Komisi VIII DPR RI, Hj Selly Andriany Gantina, Rabu (24/2/2021).* Foto: Istimewa

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

CIREBON, SC- Sejumlah perwakilan petani yang berasal dari Kota/Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan sedang merasa gelisah. Hal itu disebabkan mereka kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi. Unek-unek pun dilontarkan petani kepada Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany Gantina di Saung Wangsakerja, Desa Setupatok, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Rabu (24/2/2021).

Perwakilan petani Cirebon, Shobirin mengungkapkan, karut marutnya pendistribusian pupuk bersubsidi ini menjadi kegelisahan petani di tengah upaya Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang saat ini sedang mendorong generasi muda terjun ke dunia pertanian.

Pasalnya, dia mengungkapkan, banyak petani yang seharusnya berhak mendapat pupuk subsidi, namun tidak mendapatkannya. Hal itu disebabkan tidak tercantumnya nama petani yang bersangkutan dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).

“Malah justru banyak yang bukan petani datanya masuk RDKK,” ungkap Shobirin.

Bahkan, salah satu Pemilik Toko Pupuk Lengkap asal Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon, Nurlaela memaparkan, terjadinya kesulitan mendapatkan pupuk subsidi bagi petani ini disinyalir karena semrawutnya data dan persebaran kartu tani belum maksimal.

“Ini diperparah dengan RDKK yang datanya kacau. Sehingga, petani yang tidak tercatat Namanya di RDKK itu merasa bingung,” jelasnya.

Tidak hanya di Cirebon, kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi pun terjadi di Kabupaten Indramayu. Tak sedikit petani yang berasal dari daerah lumbung padi nasional ini justru tak mendapatkan pupuk bersubsidi. Kendalannya sama, namanya tidak tercantum dalam RDKK.

Pun di Kabupaten Majalengka. Perwakilan petani dari kota angina, Masjono menegaskan, kekacauan data RDKK bermula dari pendataan di tingkat Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang belum akurat. Sehingga memicu kekacauan. Untuk itu, dia berharap, kekacauan segera diatasi supaya tak terjadi di musim tanam selanjutnya.

Melihat kekacauan ini, Selly pun mengaku akan menyampaikan keluhan tersebut langsung ke Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat. Bahkan, dalam waktu dekat Selly berjanji akan mendatangkan Kepala Dinas Pertanian (Distan) Jabar untuk datang langsung menemui petani Ciayumajakuning di Saung Wangsakerta.

“Saya akan langsung bawa Kabid Pertanian Jawa Barat ke Wangsakerta. Yang nggak masuk dalam RDKK tolong dibawa datanya. Mudah-mudahan kawan saya dari Kabid Pertanian bisa mendaftarkan langsung ke Dinas Pertanian Jawa Barat,” ujarnya.

Dia pun mengakui, bahwa pendataan di level bawah memang lemah dan menyayangkannya. Pasalnya, hal itu berimbas pada banyaknya petani dengan lahan garapan di bawah 2 hektar tidak mendapatkan pupuk bersubsidi.

“Harusnya untuk petani malah dipakai oleh industri yang nggak boleh pakai pupuk subsidi,” kata Selly.

BACA JUGA: Desa Harus Miliki Pangkalan Data

Di sisi yang lebih luas, dia mengakui, ketahanan pangan menjadi masih isu strategis yang dibahas berbagai kalangan. Sayangnya, berbagai kebijakan yang diterapkan justru mengarah bukan pada kedaulatan pangan.

“Kebanyakan wong Cirebon, Indramayu dan Majalengka kalau dapat bantuan miskin, dapat berasnya bukan beras dari Cirebon tapi beras import dari Vietnam,” kata dia.

Padahal, imbuh Selly, jika serius bicara ketahanan pangan kebijakan yang diterapkan harusnya mendukung pemberdayaan petani. Misalnya dengan menyerap produk petani lokal untuk berbagai kebutuhan.

“Kenapa tidak gunakan beras dari Cirebon. Kalau sudah habis baru nyari dari daerah lain,” tandasnya. (Arif)

Arif Rahman

Berita Terkait

Cirebon

Banyak Sarpras Sekolah di Kota Cirebon Tidak Memenuhi Standar

by Muhammad Surya
Jumat, 5 Desember 2025
Cirebon

Dorong Penguatan Peran PPID, Pemkab Cirebon Target Pertahankan Predikat Kabupaten Informatif

by Islahuddin
Jumat, 5 Desember 2025
Berita Utama

Empat RW di Kota Cirebon Tergenang Banjir Rob

by Muhammad Surya
Jumat, 5 Desember 2025
Load More
  • Trending
  • Comments
  • Latest

6 Cara Mengatasi Komputer No Signal, Gampang Banget

Selasa, 17 Januari 2023

Tembuluk Biji Kelapa Muda Ternyata Bisa Turunkan Kadar Gula, Obat Kencing Manis atau Diabetes

Jumat, 5 Mei 2023

Tempat Beli Durian di Majalengka, Panduan Lengkap, Lokasi, Harga, dan Varietas Unggulan

Sabtu, 28 Desember 2024

Miraclein, Februari 2023 Penuh Keajaiban, Terjadi Setiap 823 Tahun, Beruntung Kita Mengalaminya

Selasa, 24 Januari 2023

Forum OSIS Jabar Gelar FOJB X Reduction

Banjir di Cirebon, Pebedilan, Pangenan, dan Gebang Tergenang, 1.300 Warga Desa Melakasari Mengungsi

LINK TAYANGAN ULANG Preman Pensiun 7 Episode 43, Agus dan Yayat Intai Penghianat, HP Ajun Dijambret Oo

Dijerat Dugaan Kasus Pajak, Jubir Paslon AMIN Ditangkap Kejaksaan

Banyak Sarpras Sekolah di Kota Cirebon Tidak Memenuhi Standar

Jumat, 5 Desember 2025

Dorong Penguatan Peran PPID, Pemkab Cirebon Target Pertahankan Predikat Kabupaten Informatif

Jumat, 5 Desember 2025

Empat RW di Kota Cirebon Tergenang Banjir Rob

Jumat, 5 Desember 2025

Arus Kendaraan Nataru Diprediksi Melonjak 7 persen

Jumat, 5 Desember 2025
Currently Playing

USAHA JUALAN ANEKA BUBUR, OZET PER HARI TEMBUS RP.3 JUTA

USAHA JUALAN ANEKA BUBUR, OZET PER HARI TEMBUS RP.3 JUTA

00:03:19

MENGINTIP PRODUKSI BOTOK ROTI, LARIS MANIS SAAT RAMADAN, OMZET HITUNG SENDIRI...!!

00:09:53

TUKAR SAMPAH JADI EMAS DI BANK SAMPAH DEWI SRI CIREBON

00:12:45

PELUANG USAHA, BUKA TOKO BAKO TINGWEK, MODAL AWAL 700 RIBU, BISA BELI RUMAH 700 JUTA DAN UMROH

00:14:51

Tanam Mangrove untuk Cegah Abrasi, Penghasilan Meningkat hingga Rp.1 Milar dan Jadi Desa Wisata

00:08:44

HASILKAN PUNDI-PUNDI RUPIAH, NIAT AWAL LESTARIKAN BUDAYA CIREBON

00:07:00

AWALNYA COBA-COBA, KINI SUKSES TANAM SORGUM 2 HEKTAR DI LAHAN KURANG PRODUKTIF

00:08:51

Ikuti kami

Kategori

  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
  • Jawa Barat
  • Olahraga
  • Nasional
  • Hiburan
  • Politik
  • Ngikik

Jaringan

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Tems of Service
  • Privacy Policy
  • Info Iklan
  • Kontak

© 2024 Suara Cirebon - Berita Cirebon terkini hari ini.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
  • Jawa Barat
  • Olahraga
  • Nasional
  • Hiburan
  • Politik
  • Ngikik

© 2024 Suara Cirebon - Berita Cirebon terkini hari ini.

Exit mobile version