KUNINGAN, SC- Untuk lebih memperkaya seni budaya dan menyemangati moment festival sebelumnya, aktivis penggiat seni dan sastra Kuningan menggelar Kuningan Biennale.
Abul Agung, aktivis penggiat seni sastra, menuturkan, festival tersebut sebenarnya sudah dimulai sejak 2013 dengan melibatkan seniman, penulis dan musisi, baik lokal maupun nasional. Pada awal 2019 an, Festival Tudgam mengalami perubahan pengurus. Lantas digagaslah perubahan dari bentuk festival menjadi bentuk biennale.
Sebenarnya ada 13 program Kuningan Biennale 2021 yang akan dilangsungkan selama bulan Februari sampai September 2021. Salah satunya adalah Panggilan Terbuka bagi Penyair Muda yang sempat tertunda di tahun 2020 akibat terdampak pandemi Covid-19. Panggilan terbuka ini yaitu, menawarkan tantangan bagi para ,”Penyair Muda Indonesia” yang berumur tidak lebih dari 39 tahun.
BACA JUGA: Pengurus PPS Cimande Awirarangan Dilantik
Dalam kegiatan itu akan tampil sebagai kurator adalah Berto Tukan. Sedangkan karya-karya puisi yang lolos kurasi akan dibukukan dalam “kumpulan puisi perniagaan” dan akan diluncurkan pada puncak Kuningan Biennale “Niaga” bulan September 2021 mendatang.
Sementara itu, Peluncuran buku tersebut direncanakan mewarnai pembukaan pameran utama dari hasil keseluruhan program yang digelar selama bulan Februari-September 2021 mendatang. (Nung Kh)