KUNINGAN, SC- Vaksin Sinovac tahap dua untuk jajaran Forkopimda dan ASN di lingkup Pemkab Kuningan sedang berjalan, dan puluhan ASN pun terpaksa tidak bisa divaksin karena alasan kesehatan.
Seperti pantuan Suara Cirebon di sejumlah instansi, vaksin tahap ke-dua tersebut sudah dimulai sejak beberapa hari lalu, dan pada Rabu (3/3), jajaran Kejaksaan Negeri Kuningan, Polres, Kodim 0615, Lapas Kelas II A, dan beberapa SKPD pun dimonitoring oleh Dinas Kesehatan. Vaksinasi tersebut akan terus dilakukan hingga tahapan berikutnya sampai menyasar ke semua kalangan dan masyarakat umum.
Kepala Lapas Kelas II A Kuningan, Gumilar Budirahayu mengatakan, vaksinasi sangat dibutuhkan bagi petugas Lapas karena mereka bersentuhan langsung dengan masyarakat. Petugas pelayanan dianggap petugas yang paling beresiko karena kontak erat dengan orang-orang luar Lapas.
“Dengan dilakukannya vaksinasi Covid-19 ini, diharapkan dapat memutus rantai penyebaran Covid-19, dan dengan vaksinasi ini akan meningkatkan imun kita, dan dengan begitu akan memperkecil resiko kita tertular Covid-19,” papar Gumilar kepada SC.
Menurut Kalapas, yang didata untuk vaksinasi ada 84 orang, namun ada 7 orang pegawai sebagai penyintas baru dapat melakukan vaksinasi usai tiga bulan sembuh. Mereka pun melewati serangkaian pemeriksaan, dimulai dari verifikasi data penerima vaksin, hingga screening guna memastikan kondisi fisik pegawainya memenuhi syarat untuk menjalani vaksinasi Covid-19.
Kalapas Gumilar mengaku tidak merasa efek apapun setelah divaksin, padahal dirinya sendiri termasuk orang yang takut jarum suntik. Akan tetapi setelah dicoba, ternyata ukuran jarum suntiknya kecil, dan lebih ringan ketimbang donor darah. Ia pun akan terus mendukung program pemerintah dalam memutus mata rantai virus Corona tersebut.
Berbeda yang dikatakan Kabid Tekhnologi Tepat Guna, (TTG) Dinas Pemberdayaan dan Masyarakat Desa (DPMD) Kuningan, Titet, menjelaskan, dirinya tidak bisa divaksin dengan alasan punya riwayat jantung, dan itu harus dikatakan jujur kepada petugas saat pemeriksaan. Ia bersama sejumlah pegawai lainnya pun tidak bisa mengikuti vaksin.
BACA JUGA: Anggaran Infrastruktur Kembali Di-Refocusing Covid-19
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, dr.Hj.Susi Lusiyanti menjelaskan, tiap hari akan terus melakukan vaksinasi ke semua kalangan hingga menyasar semua masyarakat umum. Sedangkan untuk tahap satu saja dengan sasaran tenaga kesehatan (nakes) hanya untuk 6.800 (8 %) dari dari 27 ribu tenaga.
“Masih banyak yang belum terlayani, Kita akan melakukannya secara bertahap, tergantung kesediaan vaksin, dan insya Alloh semua kalangan termasuk masyarakat umum akan divaksin,” jelas dr.Susi. (Nung Kh)