KOTA CIREBON, SC- Buntut penolakan hasil Musyawarah Cabang (Muscab) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Cirebon oleh peserta muscab, menyebabkan adanya kekosongan kepengurusan di tingkat DPC PKB. Sehingga, di Wilayah III Cirebon tersisa hanya DPC PKB Kota Cirebon yang susunan kepengurusannya masih kosong.
Kondisi tersebut, mengundang keprihatinan para ulama di Kota Cirebon. Pasalnya, PKB yang dideklarasikan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dikenal sebagai partai besutan ulama. Karenanya, pengurus PKB ke depan menjadi harapan ulama di Kota Cirebon.
Hal itu dikemukakan tokoh ulama Kota Cirebon, Dr (HC) KH Miftah Faqih MA. Menurut Kiai Miftah, siapapun yang menjadi ketua dan pengurus PKB ke depan harus lebih proaktif dan memperhatikan umat.
“Siapapun yang jadi ketua dan pengurus PKB Kota Cirebon yang baru, kedepannya harus bisa proaktif dan tentunya dapat mengutamakan kepentingan masyarakat Kota Cirebon,” kata Miftah kepada wartawan di kediamannya, Senin (8/3/2021).
Menurutnya, selain partai politik, PKB juga wadahnya para kaum nahdliyin. Untuk itu, ia berharap, PKB Kota Cirebon kedepannya harus lebih bersinergi dengan Nahdlatul Ulama (NU).
“Karena didirikannya juga pada zamannya KH Abdurrahman Wahid untuk mengayomi dan menyerap aspirasi para nahdliyin yaitu lewat partai politik Partai Kebangkitan Bangsa (PKB),” ungkap Miftah.
Pengasuh Pondok Pesantren Benda Kerep itu mengatakan, PKB tidak bisa lepas dari NU. Dirinya berharap, keduanya dapat bersinergi dengan baik untuk kepentingan masyarakat.
“Jadi jangan hanya rebutan kedudukan saja, kalau kinerjanya tidak baik ya pada bae, jadi kinerja kedepannya harus lebih proaktif. Apalagi orang NU itu mempunyai prinsip sebaik-baiknya manusia harus memberi manfaat kepada manusia lainnya,” ujarnya.
Terpisah, pengurus DPC PKB Kota Cirebon demisioner, Gunawan mengatakan, kelanjutan Muscab PKB Kota Cirebon belum ada kepastian yang jelas.
“Belum ada kepastian, masih dinamis masih sama, belum ada perubahan nama dari DPP,” ujar Gunawan saat dikonfirmasi melalui sambungan seluler, Senin (8/3/2021) sore.
Sebelumnya, hasil Muscab PKB Kota Cirebon mendapat penolakan dari peserta Muscab. Pasalnya, lima nama yang disetujui DPP PKB untuk jabatan ketua, sekretaris dan bendahara DPC PKB Kota Cirebon, serta ketua dan sekretaris dewan syuro, bukanlah nama-nama yang direkomendasikan pimpinan anak cabang (PAC) se-Kota Cirebon.
Kelima nama yang disetujui DPP PKB tersebut yakni, Ketua DPC, Syaifurrohman, Sekretaris DPC, Ide Bagus Arif Setiawan, Bendahara DPC, Ahmad Sauqi serta Ketua Dewan Syuro, Ahmad Humed Yahya dan Sekretaris Dewan Suro, Habib Zaenal Abidin Asegaf.
BACA JUGA: Peserta Muscab PKB Tolak Keputusan DPP
Ketua Dewan Syuro PAC Pekalipan, Abdul Hakim mengatakan, sejumlah figur yang tidak pernah dicalonkan oleh PAC tiba-tiba muncul namanya di DPP.
“Yang saya pertanyakan siapa mereka? Karena yang tidak dicalonkan oleh PAC tahu-tahu muncul nama saja,” ujar Hakim. (Surya)