KALIWEDI, SC- Sekelompok pemuda diduga geng motor kembali berulah. Aksi beringas mereka bahkan menyebabkan lima pemuda asal Desa Wargabinangun, Kecamatan Kaliwedi, Kabupaten Cirebon mengalami luka akibat sabetan senjata tajam (Sajam) geng motor.
Peristiwa itu terjadi jalan Gegesik-Kaliwedi, termasuk wilayah Desa Prajawinangun Kulon, Kecamatan Kaliwedi pada Kamis dini hari (8/4/2021) sekira pukul 01.00 WIB. Informasi yang berhasil dihimpun Suara Cirebon menyebutkan, saat itu beberapa pemuda asal Desa Wargabinangun tengah asyik ngobrol usai menggelar doa bersama di warung baru milik Anas asal desa yang sama. “Kita sedang ngobrol di dalam (warung, red), semuanya ada tujuh orang. Tapi pintunya memang terbuka,” ujar pemilik warung, Anas (25), Minggu (11/4/2021).
Kepada Suara Cirebon, Anas menuturkan, sekelompok pemuda diduga geng motor yang berjumlah lebih dari 20 orang itu tiba-tiba berhenti di depan warungnya dan langsung menyerang dengan melemparkan batu bata kearah warungnya. “Saya sendiri langsung kabur ke warung sebelah,” kata Anas. Ia menjelaskan, dalam hitungan detik puluhan pemuda geng motor itu pun langsung merangsek dan menyerang pemuda Wargabinangun lainnya yang belum sempat kabur.
Dengan membawa beragam jenis Sajam, geng motor membabi buta menyerang pemuda asal desa tersebut. Akibatnya, empat pemuda Desa Wargabinangun mengalami luka bacok dibagian kepala, punggung. Sedangkan satu pemuda lainnya mengalami luka di bagian kaki. “Harun luka di kepala, panjangnya sekitar 5 centimeter. Yang lainnya, Samani, Aziz, Andri lukanya di punggung. Tapi yang parah Aziz. Tapi kalau Ainul Yaqin kena lemparan batu di kaki,” kata Anas.
Tidak hanya sampai disitu, gerombolan geng motor juga merusak warung Anas menggunakan Sajam berupa celurit, pedang dan samurai. Selain merusak bangunan warung, mereka juga merusak sepeda motor para korban. “Kalau sepeda motor saya jok-nya yang rusak karena disabet pakai celurit,” ucapnya. Menurut Anas, kejadian tersebut disaksikan sejumlah warga Desa Prajawinangun Kulon yang rumahnya berada tidak jauh dari lokasi tersebut.
Namun, karena jumlah geng motor cukup banyak, sehingga warga yang melihat tidak mau ambil risiko. “Di dalam warung kan ada handphone dan barang berharga lainnya, tapi tidak diambil. Ya hanya merusak itu,” jelas Anas. Dini hari itu juga, para korban langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis. Anas mengaku tidak melaporkan kejadian tersebut pada pihak Kepolisian karena tidak tahu identitas para pelakunya.
Terpisah, Juragan (Kaur Pemerintahan) Desa Prajawinangun Kulon, Mukasan, mengaku sudah mendapat laporan kejadian tersebut. Namun ia mengaku tidak tahu persis desa asal para korban tersebut. “Benar, kejadiannya Kamis (dini hari, red) kemarin dan sudah saya laporkan ke unit Reskrim Polsek Kaliwedi,” kata Mukasan.
Menurut Mukasan, aksi geng motor tersebut baru terjadi lagi setelah 3 bulan lalu sempat terjadi di jalan yang sama. Bahkan, pada waktu itu dirinya mengaku melihat sendiri aksi para geng motor membawa Sajam ketika konvoi melintasi jalan tersebut. Beruntung, saat itu dirinya mengendarai mobil sehingga luput dari kebringasan gerombolan geng motor. “Tiga bulan yang lalu juga saya melihat sendiri, berpapasan. Setelah saya laporkan ke reskrim Polsek Kaliwedi, selama tiga bulan aman. Ini baru terjadi lagi,” pungkasnya. (Islah)