KABUPATEN CIREBON, SC- Warga yang memaksa mudik pada lebaran tahun ini dipastikan tidak akan lolos dari upaya penyekatan yang dilakukan petugas kepolisian, meski pemudik melewati jalur tikus sekalipun. Pasalnya, untuk jalur utama mudik dari Lampung sampai Bali saja, Dirlantas Mabes Polri telah membangun 333 titik penyekatan.
Hal itu disampaikan Kepala Korps Lalulintas (Kakorlantas) Mabes Polri, Irjen Pol Istiono usai meninjau simulasi penyekatan kendaraan di GT Palimanan, Kabupaten Cirebon, Rabu (14/4/2021).
Menurut Istiono, jumlah titik penyekatan tersebut sengaja dibangun berkali-kali lipat dari jumlah tahun sebelumnya yang hanya sebanyak 146 titik.
“Kita evaluasi dari pelaksanaan tahun lalu yang dibangun 146 titik. Kita lipat gandakan menjadi 333 titik,” ujar Istiono.
Istiono mengatakan, kendaraan yang bisa melintas hanya kendaraan yang mempunyai izin khusus saja. Oleh karena itu, kata dia, jalur alternatif dan jalur arteri pantura dari Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah akan menjadi tumpuan.
Pihaknya memastikan, titik-titik penyekatan di sejumlah daerah sudah siap menghadapi warga yang memaksa mudik.
“Kita sudah cek titik penyekatan dari Jakarta sampai Cirebon, dimana akan dilaksanakan, baik di jalan alternatif, (jalan, red) tikus dan sebagainya akan diantisipasi masing-masing Polres di perbatasan kabupaten dan kota,” paparnya.
BACA JUGA: Dilarang Mudik, Kakorlantas Tinjau Skema Pos Penyekatan di Cirebon
Dari hasil pantauannya, semua titik penyekatan yang dibangun sudah cukup bagus. Bahkan, sebanyak 14 pos penyekatan di Karawang, beberapa di antaranya dibangun di jalur tikus atau jalur kecil.
“Di Cirebon sendiri ada 9 titik penyekatan, 1 di tol dan 8 di jalur arteri termasuk jalan tikus,” ujarnya.
Dijelaskan Istiono, Operasi Ketupat Lodaya nanti akan dilaksanakan selama 12 hari, yakni dari 6 Mei sampai 17 Mei 2021. Ia menyebut, operasi keselamatan tersebut dilaksanakan secara persuasif dan humanis. Aparat kepolisian hanya memutarbalik kendaraan, dengan tujuan memutus penyebaran Covid-19.
Namun, jika warga memaksa mudik sebelum pelaksanaan operasi ketupat atau sebelum tanggal 6 Mei, pihaknya memastikan warga tersebut tidak akan dilakukan putar balik kendaraan oleh petugas di pos penyekatan.
“Kalau ada yang diawali mudik sebelum tanggal 6 (Mei) ya silakan saja, kalau tanggal 6 tidak boleh. Karena yang bahaya berkumpul bersama-sama, itu meningkat penyebaran Covid-19,” pungkasnya. (Islah)