KABUPATEN CIREBON, SC- Inventarisasi pemudik sebagai tindak lanjut rapat koordinasi Satpol PP Kabupaten Cirebon tidak berjalan sesuai harapan di tingkat RT dan RW. Sebagai Satgas di Posko Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro, RT dan RW ditengarai tidak melaksanakan inventarisasi tersebut. Selain itu, kebanyakan pemudik datang secara diam-diam dan enggan melapor kepada RT dan RW setempat.
Salah seorang petugas Posko PPKM Mikro Desa Klayan, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Mujiyana mengatakan, formulir inventarisasi sudah dibagikan kepada para ketua RT dan RW pada H-1 Idul Fitri. Namun sampai H+5 Lebaran belum ada yang menyerahkan data pemudik.
“Belum ada (data pemudik, red),” ujarnya, Sabtu (22/5/2021).
BACA JUGA: E-Warong Rebutan KPM
Sementara itu, Ketua RT 15, Nasini, mengakui formulir inventarisasi pemudik belum terisi sejak ia terima sehari sebelum Lebaran. Ia beralasan, hal itu karena dirinya tidak mengetahui adanya warga yang datang. Kalau pun ada pemudik, kata dia, datangnya pun secara diam-diam dan tidak melapor ke dirinya.
“Jadi formulir inventarisasi pemudik masih kosong,” ujarnya.
Menurutnya, di dalam formulir inventarisasi pemudik tersebut berisi beberapa pertanyaan yaitu perihal nama, NIK, tempat, tanggal lahir, alamat asal, alamat tujuan, jumlah orang yang dibawa, kelengkapan dokumen swab dan surat pengantar/surat tugas.
“Formulir ini dilaporkan ke posko PPKM tingkat desa secara berkala dimulai hari Kamis, 06 Mei 2021,” kata dia.
BACA JUGA: Masyarakat Cirebon Bela Palestina, Kutuk Keras Tindakan Israel
Sementara, Jubir Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito mengharapkan agar posko desa/kelurahan memantau anggota masyarakat di RT nya masing-masing yang baru kembali dari bepergian, untuk benar-benar melakukan karantina mandiri. Masyarakat yang baru saja kembali dari perjalanan (mudik) agar melakukan karantina mandiri 5 x 24 jam sebagai bentuk tanggung jawab terhadap orang di sekitarnya, utamanya kepada kantor-kantor yang pegawainya melakukan perjalanan antarbatas daerah selama libur Idul Fitri 1442 H/2021 M.
“Agar karantina yang dilakukan pelaku perjalanan yang baru kembali dapat berjalan efektif, saya meminta Satgas di daerah untuk mengoptimalisasi peran posko penanganan Covid-19. Segera data dan laporkan serta pastikan agar seluruh lelaku perjalanan melakukan karantina mandiri. Kemudian segera lakukan koordinasi dengan fasilitas kesehatan apabila ditemukan kasus positif Covid-19 sehingga dapat segera diambil langkah penanganan,” ujarnya dalam sebuah konferensi pers terkait perkembangan penanganan Covid-19 di Indonesia di Media Center Graha BNPB Jakarta. (Islah)