KOTA CIREBON, SC- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon mengingatkan warga agar mewaspadai maraknya pinjaman online agar jangan sampai menjadi korban seperti di beberapa daerah lain seperti di Jawa Timur dan Jakarta.
Kepala OJK Cirebon, Budi Arif Wibisono mengatakan, OJK sudah menutup tiga ribu pinjaman online di seluruh Indonesia. Menurutnya, mayoritas pinjaman online kantornya berada di Jakarta.
“Kita tutup satu tumbuh seribu, sudah tiga ribuan pinjaman online ditutup OJK. Tapi kita tutup satu besoknya ada lagi, ini yang harus diwaspadai oleh warga,”kata Budi saat ditemui di kantor OJK Cirebon di Jalan Cipto Mangunkusumo, Senin (24/5/2021).
Pihaknya berupaya agar tidak ada korban dengan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat, agar berhati-hati terhadap pinjaman online ilegal.
BACA JUGA: PPDB Tahun 2021 Masukan Pilihan Sekolah Swasta
“Termasuk yang legal pun harusnya tetap waspada. Harus kita perhitungkan kemampuan kita. Karena syarat pinjaman online ini sangat mudah, dan bunganya kecil, padahal tidak. Sehingga masyarakat dapat tergiur,” kata Budi
Budi menceritakan, kasus di Jawa Timur, tepatnya di Malang, seorang warga tertipu pinjaman online berpuluh juta sampai akhirnya mau bunuh diri karena bunganya besar.
Untuk di Cirebon, menurut Budi, OJK sudah banyak menerima aduan. Namun, ia mengakui pihaknya tidak dapat membatasi.
“Laporan ke kita banyak, tindak lanjut dari kita nya memberitahukan warga jangan sampai menutup pinjaman lama dengan pinjaman yang baru lagi, itu pasti terjerat lagi,” ujar Budi.
BACA JUGA: Pemkot segera Gelar Open Bidding Eselon II
Budi mengatakan, yang ditawarkan pinjaman online seperti bunga yang rendah, administrasi yang kecil dan biaya yang murah, tidak sesuai dengan kenyataannya.
“Kalau kitanya tidak waspada terhadap syarat yang ditentukan mereka, biaya murah padahal mahal, kedua bunganya murah ternyata tinggi, terus biaya administrasi juga kecil ternyata besar. Kita yang berizin pun harus tetap waspada,” pungkas Budi. (Surya)