KABAR tenggelamnya anak berusia 11 tahun di Sungai Kumpulkawista, di Blok 2, Desa Jagapura Wetan, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, membuat geger masyarakat setempat, Kamis (27/5/2021) sekitar pukul 12.30 WIB.
Belakangan, korban tenggelam diketahui bernama Feri, warga setempat yang rumahnya tidak jauh dari lokasi kejadian.
Informasi yang dihimpun Suara Cirebon menyebut, korban langsung terbawa derasnya arus sungai begitu terjebur.
Seorang saksi mata warga setempat yang tengah mencuci di Sungai Kumpulkawista, Wartiyem mengaku melihat korban saat mendekati sungai dengan bermaksud untuk mencuci muka. Namun nahas, korban terpeleset kemudian terjebur dan terbawa arus sungai.
Melihat korban tenggelam, saksi spontan berteriak meminta pertolongan warga lainnya. Saksi melihat bocah nahas itu terbawa arus, namun masih berusaha meminta pertolongan dengan mengangkat tangannya ke atas permukaan air.
BACA JUGA: Tuntut Stop Pungli, Massa Geruduk Puskesmas Jagapura
“Tapi saksi tidak tahu siapa yang tenggelam itu. Kami juga dapat laporannya hanya dijelaskan ada orang tenggelam saja,” kata aparat desa setempat, Taufik.
Menurut Taufik, pihaknya hanya menerima laporanciri-ciri bocah yang tenggelam memakai baju hitam. Setelah dua jam dilakukan pencarian, barulah ada orang tua yang mengaku kehilangan anak. Dari pengakuan orang tua tersebut, diketahui anak yang tenggelam bernama Feri.
Tidak lama kemudian, pihak kepolisian, BPBD Kabupaten Cirebon dan Basarnas datang ke lokasi kejadian untuk melakukan pencarian. Namun, sampai sore hari upaya pencarian belum membuahkan hasil.
“Sampai sekarang (kemarin sore, red) korban belum ditemukan. Kami juga ikut mencari ke arah timur, ada Basarnasnya juga,” terangnya.
Kapolresta Cirebon, Kombes Polisi M Syahduddi melalui Kapolsek Gegesik, AKP H Sayidi membenarkan adanya kejadian tersebut. Menurut Kapolsek, saat itu saksi Wartiyem sedang mencuci pakaian di sungai. Tiba-tiba datang seorang laki-laki yang tercebur ke sungai dan hanyut ke arah timur. Dijelaskan Sayidi, saksi sempat melihat kepala dan tangan korban menggapai-gapai ke atas permukaan air.
BACA JUGA: Begal Payudara di Cirebon Berhasil Dibekuk
“Ketika kejadian saksi Wartiyem langsung melihat yang jaraknya tidak jauh sekitar 2 meter, beberapa menit kemudian terlihat anak yang terjebur tersebut hanyut ke arah timur dan telihat kepala serta tangannya mengapai-gapai ke atas,” kata Sayidi.
Melihat hal tersebut, saksi langsung berteriak meminta pertolongan kepada warga lainnya. Masyarakat yang datang kelokasi langsung melakukan pencarian korban.
“Termasuk kami, Basarnas, dan juga Satpolair. Sampai sekarang masih di lakukan pencarian dan korban belum ditemukan. Karena itu, pencarian akan dilanjutkan besok,” tandasnya. (Islah/Kirno)