KOTA CIREBON, SC- Kondisi gedung kantor Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Cirebon sudah sangat memprihatinkan bukan seperti kantor pemerintahan lagi, melainkan terlihat seperti gedung kosong yang tidak berpenghuni. Rencana renovasi gedung pun belum juga terealisasi. penyebab utamanya, anggaran yang terkena refocusing untuk penanganan Covid-19.
Kepala Damkar Kota Cirebon, Adam Nuridin mengaku sudah mengajukan permintaan gedung sementara kepada Wali Kota Cirebon, sebab kondisi gedung Damkar sudah tidak representative untuk digunakan beraktivitas.
“Saya pernah usul ke Pak Wali, Damkar Kota Cirebon setidaknya punya kantor sementara. Saya sudah minta gedung yang di lingkungan Bima tapi tidak bisa,” kata Adam, Rabu (16/6/2021).
Adam berharap, renovasi gedung Damkar dapat secepatnya karena hampir satu tahun ini kondisi gedung yang ada memprihatinkan. Untuk aktivitas petugas Damkar, sementara banyak dilakukan di mes.
“Diberikan di gedung Balai Kota Cirebon terlalu jauh dengan tim petugas damkar, dari pada berjauhan jadi sementara di sini terus,” jelasnya.
Selain bangunan, kondisi armada mobil damkar saat ini tersisa dua armada yang masih beroperasi dan sering digunakan, dengan kapasitas tangki 3.000 liter dan 4.000 liter untuk armada suplai air.
“Total armada lima, tiga armada sudah tidak layak pakai, ada yang kondisi tangki bocor, jadi kalau dipaksakan yang dikhawatirkan tangkinya jebol,” ujar Adam.
Terpisah, Wakil Sekretaris Komisi I DPRD Kota Cirebon, Tunggal Dewanto mengaku prihatin melihat kondisi bangunan dan ketersediaan armada pemadam kebakaran. Meski ada tambahan satu armada, namun dinilai kurang untuk luas wilayah Kota Cirebon.
“Perlu banyak perhatian, utamanya anggaran untuk mendukung kinerja para pemadam kebakaran. Namun melihat kondisi keuangan daerah juga serba membingungkan selama pandemi Covid-19,” ujarnya.
BACA JUGA: Class Action Dituding Bermuatan Politik, Aliansi LSM Siap Jegal Rencana Gugatan Kelompok ARM
Anggota Fraksi PPP itu mengatakan, imbas kekurangan anggaran menyebabkan bangunan yang sempat ambruk belum bisa dibangun kembali. Bangunan yang sejatinya untuk bagian administrasi, harus pindah sementara di mes petugas pemadam kebakaran.
“Kalau bisa bangun gedung baru, pindah gedung dulu buat sementara karena memang beban kerja Damkar terkait administrasi dan segala macam kantornya tidak representatif, kalau ada tempat untuk sementara saya sarankan pindah,” ujar Tunggal. (Surya)