MAJALENGKA, SC- Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka yang rencananya akan dimulai awal tahun ajaran baru, bulan Juli 2021 terancam kembali ditunda. Penundaan tersebut setelah terus melonjaknya kasus Covid-19 di Kabupaten Majalengka sejak beberap hari terakhir.
Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka juga telah mengeluarkan kebijakan terkait larangan penyelenggaran pendidikan tatap muka tersebut, sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Seperti yang tertuang dalam surat Dinas Pendidikan setempat nomor : 423/249/Disdik tentang larangan penyelenggaran pendidikan tatap muka.
Surat ini ditujukan ke Koordinator pengawas TK/SD, Koordinator SMP, Koordinator penilik, kepala sekolah TK, SD, SMP, PAU se-Kabupaten Majalengka dan Ketua PKBM serta Kepala SKB Kabupaten Majalengka.
“Berdasarkan instruksi Bupati Majalengka terkait melonjaknya kasus Covid-19 di Kabupaten Majalengka, maka pembelajaran tatap muka di larang dilaksanakan,” ujar Kepala Dinas Pendidikan, H. Ahmad Suswanto, Kamis (24/6/2021).
Menurut Ahmad, larangan ini dimaksudkan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang terus meningkat. “Satuan pendidikan SD, SMP, PAUD di lingkungan Dinas Pendidikan tidak diperkenankan untuk pembelajaran tatap muka,belajar tetap dilaksanakan secara daring,” tegasnya.
BACA JUGA: Pembelajaran Tatap Muka Tetap Sesuai Jadwal
Sementara itu belasan siswa SDN Girimukti 1 di Desa Girimukti, Kecamatan Kasokandel, dinyatakan terpapar Virus Corona berdasarkan hasil swab antigen.Diduga, para siswa tersebut terpapar dari seorang guru.
Perangkat Desa Girimukti, Dede, membenarkan informasi tentang adanya belasan siswa yang terpapar Covid-19. “Informasi yang kami terima seperti itu, sekarang belasan murid tersebut sedang menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing,” katanya.
Sebelumnya kata dia sekolah tersebut masih ada ada aktivitas, setiap hari ada guru yang datang. “Menjelang ujian sekolah itu anak-anak disuruh ke sekolah untuk ambil soal ujian untuk dikerjakan di rumah, kemungkinan saat itu ada kontak antara anak-anak dengan guru,”duganya. (Dins)