KABUPATEN CIREBON, SC- Sebagaian masyarakat menyebut 10 Asyura merupakan lebaran anak yatim. Hal itu lantaran pada tanggal tersebut masih melekat tradisi 10 Asyura, dimana salah satu tradisi yang masih dilestarikan hingga kini adalah menyantuni anak yatim.
Seperti yang dilakukan Wakil Bupati (Wabup) Cirebon, Hj. Wahyu Tjiptaningasih, S.E., M.Si., bersama Pejuang Persatuan Pendidikan Indonesia (PPSI) di rumah dinas kemarin (19/8/2021). Bersama PPSI, Ayu, sapaan akrab Wahyu Tjiptaningsih menebar santunan kepada ratusan anak yatim.
Menurut Ayu, pembagian santunan tersebut merupakan bentuk kepedulian dirinya terhadap anak yatim. “Ya berbagi kebahagiaan. Apalagi di masa pandemi Covid-19 seperti ini,” ujar Ayu.
Bagi umat Islam, kata Ayu, bulan Muharram termasuk salah satu momentum untuk berbagi kebahagiaan. Karena Muharram merupakan bulan pembuka atau tahun baru. Sehingga, menebar kebaikan dan kebahagiaan pada anak yatim sangat dianjurkan.
“Menyantuni anak yatim dan mengusap kepala anak yatim di bulan Asyura ini, akan mendapat kemuliaan yang luar biasa. Maka, kami hadir dengan memberikan perhatian,” kata Ayu.
Di tempat yang sama, Ketua Panitia santunan anak yatim, Tina Rizka Nur Aprilian menyampaikan, pihaknya memang mengagendakan pembagian santunan ini bersama-sama dengan Wakil Bupati Cirebon karena mempunyai niat yang sama.
BACA JUGA: APBD 2022 Diusulkan Rp5,1 Triliun
Menurutnya, pembagian santunan ini disebar di lima titik dan dilakukan secara virtual. “Untuk wilayah tengah di Sumber, wilayah timur di dua titik yakni Astanajapura dan Pabedilan. Sedangkan di wilayah Barat, di Palimanan dan Gunungjati,” ucapnya.
Ditambahkannya, program sosial tersebut kali pertama digelar oleh PPSI. Sumber dananya sendiri berasal dari iuran anggota sebesar Rp2000 per bulan selama satu tahun. Ke depan, pihaknya akan menjadikan kegiatan tersebut sebagai agenda rutin tahunan. (Islah)