Hal tersebut disampaikan Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Cirebon, Sugeng Darsono, SH, MM saat membuka acara Sosiaslisasi Pengelolaan E-Government di lingkup Pemerintah Kabupaten Cirebon di Hotel Apita Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon, Kamis (23/9/2021).
Menurutnya, pandemi Covid-19 bukan menjadi halangan untuk tidak mengerjakan sesuatu. Bahkan, dengan teknologi informasi yang kian maju, masyarakat bisa melakukannya secara online (daring).
BACA JUGA: Soal Provinsi Cirebon, Azis: NO! Affiati: YES!
“Di masa pandemi ini justru transformasi digital sangat memberikan manfaat, karena aktivitas yang tadinya hanya melakukan tatap muka sekarang bisa dilaksanakan melalui virtual,” kata Sugeng.
Ia menjelaskan, dengan adanya transformasi digital, semua kegiatan bisa dilakukan secara daring. Cara tersebut, dinilai bisa mengurangi beban biaya yang harus dikeluarkan.
“Biasanya kita rapat kerja di Bandung atau Jakarta secara langsung, sekarang bisa dilakukan dengan daring, ini bisa menghemat anggaran yang dikeluarkan oleh lembaga sehinga bisa efektif,” kata dia.
Selain itu, sambung Sugeng, pertumbuhan ekonomi secara digital juga semakin berkembang di masa pandemi Covid-19 ini. Sebab, semua kebutuhkan sudah dilakukan secara Online.
“Usaha yang secara online merasa terbantu dengan adanya pandemi, karena mereka hanya diam di rumah butuh apa tinggal online. Akan tetapi ada juga yang dirugikan misalnya mall dan hotel, mereka sangat terdampak. Sehingga akibat pandemi Covid-19 angka pengangguran di Kabupaten Cirebon meningkatkan,” bebernya.
Ia mengatakan, dengan transformasi digital, kegiatan di masa pandemi Covid-19 bisa dilalui. Termasuk pendidikan atau kuliah yang bisa dilakukan secara daring.
“Ini merupakan bentuk ikhtiar kita sebagai solusi dalam menghadapi Covid-19. Jangan sampai dengan adanya Covid-19 sebuah kegiatan berhenti total. Jadi dengan adanya transformasi digital, masyarakat Kabupaten Cirebon bisa terbantu,” kata Sugeng.
BACA JUGA: Siap Terapkan PJJ di PAI, IAIN Cirebon Gandeng UT Latih Dosen Bikin Modul Pembelajaran
Ia menambahkan, pada tahun 2018 lalu Kabupaten Cirebon sudah masuk ke 100 kota/kabupaten gerakan Smart City se-Indonesia. Dari data survei Asosiasi Pengusaha Jaringan Internet, jumlah penduduk Indonesia sekarang mencapai 267 juta lebih. Dari jumlah tersebut, 212 juta atau 76 persen penduduk Indonesia sudah melek internet.
Sedangkan untuk Jawa Barat, imbuh dia, dari jumlah penduduk sebanyak 50 juta lebih, sebanyak 35 juta lebih penduduknya sudah melek internet.
“Hampir 85 persen warga Jabar melek internet. Sedangkan desa di Jabar yang berjumlah 5.312 desa, sebanyak 4.240 desa sudah terkoneksi internet. Sedangkan untuk Kabupaten Cirebon dengan jumlah 412 desa dan 12 kelurahan, semuanya sudah terkoneksi jaringan internet,” paparnya. (Islah)