BELUM ada sebulan pembelajaran tatap muka (PTM) diterapkan, ratusan pelajar dari sejumlah SMK di Kota dan Kabupaten Cirebon, kembali terlibat tawuran, Selasa (28/9/2021).
Dengan menaiki kendaraan omprengan jenis truk maupun kontainer, para pelajar SMK itu memulai aksinya. Seperti yang terpantau Suara Cirebon, ratusan pelajar SMK tampak menumpang di bagian belakang truk trailer yang terbuka dari arah Kedawung menuju Palimanan.
Saat sampai di Lampu Merah Plered, rombongan telah dihadang pihak SMK lawan sehingga tawuran pun tak terhindarkan. Aksi bentrok antar pelajar SMK itu dilakukan sengan saling hantam fisik dan lempar batu.
Beruntung, aksi itu tidak berlangsung lama. Petugas kepolisian dari Polsek Weru yang siap siaga berhasil menggagalkan tawuran. Sebanyak 140 pelajar beratribut sejumlah SMK berhasil diamankan dan digiring petugas ke Mapolsek Weru.
Berdasarkan informasi yang dihimpun awak media, sebelum terjadi bentrok antarpelajar di Lampu Merah Plered, sempat terjadi bentrok dan kejar-kejaran di Jalan Tuparev. Karena dihalangi sejumlah guru, para sebagian pelajar menggunakan roda dua dan jalan kaki menuju Kedawung. Mereka lalu menaiki kendaraan yang lewat dengan cara menghentikan paksa.
Kapolresta Cirebon, Kombes Arif Budiman melalui Kapolsek Weru, Kompol Endang Kusnandar mengatakan, jajarannya berhasil mengamankan ratusan pelajar yang tawuran.
“Kita gagalkan karena sebelum meluas kita amankan. Mereka para pelajar dari berbagai SMK di Kota Cirebon dan Kabupaten Cirebon,” kata Kapolsek.
Diakuinya, aksi tawuran antarpelajar SMK memang kerap terjadi dan kawasan lampu Merah Plered sering jadi ajang perbuatan tak terpuji tersebut.
“Sebelumnya mereka tawuran di wilayah Jalan Tuvarev, kemudian berlanjut di simpang Trusmi Lampu Merah Plered. Namun langsung kita amankan, yang kabur naik kendaraan masing masing juga kita kejar lalu kita amankan semua,” ujarnya.
Dari tangan para pelajar SMK tersebut, pihaknya berhasil mengamankan sejumlah barang bukti di antaranya tepel, gir, obeng dan balok kayu serta beberapa batu batu.
“Batu-batu kami temukan ada di kendaraan truk. Korban yang terluka tadi kami data ada empat yang terkena pukulan di bagian muka,” jelasnya.
BACA JUGA: Sesosok Mayat Perempuan Ditemukan Membusuk di Kontrakan
Untuk penanganan pelajar, pihaknya melakukan pendataan dan memanggil pihak sekolah dan orang tua/wali murid.
“Kami minta kepada pihak sekolah untuk memberikan sanksi kepada pelajar yang terlibat tawuran. Kami juga imbau, karena wabah Covid-19 masih ada, jadi agar pihak sekolah melarang para pelajar setelah belajar tatap muka bermain, suruh pulang ke rumah masing-masing. Selain itu orang tua murid diimbau mengawasi anaknya,” pungkasnya. (Kirno)