CIREBON, SC- Tahun ini DPUPR Kabupaten Cirebon menggelar tiga pembangunan infrastruktur yang menjadi akses menuju TPA Gunungsantri di Desa Kepuh, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon. Ketiga kegiatan pembangunan tersebut, dua di antaranya berupa peningkatan jalan dan satu kegiatan lainnya berupa peningkatan jembatan.
Hal tersebut disampaikan Kabid Peningkatan Jalan dan Jembatan DPUPR Kabupaten Cirebon, R Tommy Hendrawan kepada Suara Cirebon, Selasa (5/10/2021).
Pernyataan Tommy tersebut, sekaligus menjawab keluhan masyarakat setempat yang menyebut akses menuju TPA Gunungsantri tidak ada perbaikan dalam waktu 4 hingga 5 tahun belakangan ini.
“Pemda dalam hal ini DPUPR, sebetulnya kita sudah berkomunikasi dengan DLH terkait akses menuju TPA Gunungsantri. Sebenarnya ada tiga kegiatan di sana,” ujar Tommy.
Pertama, kata Tommy, berupa peningkatan jalan Kepuh-Kedongdong Kidul dengan panjang sekitar 910 meter dan lebar 3,5 sampai 5 meter. Pekerjaan tersebut dilakukan dengan menggunakan hot mix. Kemudian, jenis kegiatan kedua juga sama, yaitu peningkatan Jalan Kepuh-Kedongdong Kidul dengan panjang 360 meter dan lebar 4 meter.
Namun, sambung Tommy, peningkatan jalan pada kegiatan yang kedua tersebut dilakukan dengan menggunakan rijit beton. Hal itu, mengingat volume kendaraan yang melintas dengan tonase berat, cukup tinggi. Ditambah kondisi tanah yang dinilai labil.
“Jadi untuk ketahanan ruas jalan tersebut harus kita rijit beton,” kata Tommy.
Diterangkannya, saat ini kegiatan tersebut masih dalam proses persiapan pengecoran. Diperkirakan, pada minggu kedua bulan Novemver nanti akan dimulai pekerjaan linkonkrit dengan tebal 7 centi meter. Setelah menunggu umur beton hingga empat hari, pekerjaan akan dilanjutkan dengan mutu beton.
“Nanti kita berkoordinasi dengan desa terkait pengalihan arusnya agar kegiatan tidak terganggu,” paparnya.
Sedangkan kegiatan ketiga, lanjut dia, berupa peningkatan jembatan pada ruas jalan Kepuh-Kedongdong Kidul. Namun diakui Tommy, lokasi kegiatan tersebut masuk wilayah Desa Cipanas. Pembangunan jembatan tersebut dilakukan, mengingat kondisinya sudah mengkhawatirkan.
“Mudah-mudahan di minggu pertama bulan November pekerjaan bangunan bawah jembatan bisa terselesaikan. Kemudian bisa lanjut bangunan atas jembatan,” tukasnya.
BACA JUGA: Dihadirkan Tim Satgas Saber Pungli RI, Sumber Informasi Dugaan Pungli di DPKPP Dikonfrontir
Tommy menambahkan, untuk peningkatan jalan lanjutan di tahun 2022 nanti, pihaknya pun sudah mengusulkan anggarannya melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) APBN. Pekerjaan peningkatan jalan yang dimaksud, juga berupa rijit beton. Namun Tommy mengaku tidak bisa memastikan anggaran APBN dari DAK tersebut akan terealisasi di tahun 2022 mendatang.
“Kita tidak mengetahui turun atau tidaknya alokasi anggaran APBN tersebut. Jika belum terakomodir dari APBN, kita akan suport dari APBD Kabupaten,” pungkasnya. (Islah)