KOTA CIREBON, SC- Meski Kota Cirebon sudah masuki dalam PPKM Level 2, namun Dewan Pendidikan (DP) tidak ingin ada penambahan jumlah kelas dalam pelaksanaan pendidikan tatap muka (PTM) di sekolah-sekolah.
Ketua Dewan Pendidikan Kota Cirebon, H. Hediana Yusuf mengatakan, dari pada penambahan jumlah siswa, pihaknya lebih memilih adanya penambahan materi atau jam pelajaran.
“Yang kita harapkan materi atau jam pembelajaran bisa dinaikkan jadi dua kali lipat. Kalau jumlah siswa tetap. Karena kita lebih memanfaatkan jam pembelajaran oleh guru daripada menambah jumlah siswa,” kata Hediana Yusuf kepada Suara Cirebon, seusai meninjau vaksinasi di STIKES Mahardika Cirebon, Kamis (7/10/2021),.
Menurut Hediana, risiko yang biasanya pengajar mengajar satu kali jam pembelajaran menjadi dua kali jam pembelajaran.
Dirinya berharap, semakin dilonggarkan kegiatan pendidikan di masing-masing sekolah di situasi pandemi Covid-19, tidak menyebabkan terjadinya klaster penyebaran Covid-19 di dunia pendidikan.
“Januari berharap PTM dapat dilakukan secara normal 100 persen. Tapi untuk sementara ini cukup 50 persen dulu, yang kita tambahkan jam pembelajarannya,” katanya.
BACA JUGA: Dialog Budaya Keagamaan dan Transformasi IAIN Cirebon ke UISSI, Canggih dan Moderat
Terpisah, Sekda Kota Cirebon Agus Mulyadi mengatakan, Pemkot Cirebon terus mengawasi pelaksanaan PTM terbatas di masing-masing sekolah.
Bahkan, jika PTM terbatas sudah berjalan selama dua bulan dan tidak ada kasus terpapar Covid-19, kapasitas siswa akan ditambah jadi 100 persen.
“Kita lihat perkembangan nya yang dulu, karena memang tidak mudah. Mengenai PTM kami sangat mewanti-wanti, tentunya kami tidak ingin ada klaster baru,” kata Sekda. (Surya)