CIREBON, SC- Pascakeluarnya rilis Kementerian Sosial (Kemensos) yang menyebutkan data warga miskin Kabupaten Cirebon tembus 71 persen, Dinas Sosial (Dinsos) bakal melakukan verifikasi dan validasi (verval) data tersebut. Namun, untuk melakukan verval data tersebut, harus ditunjang dengan sarana dan SDM yang memadai.
Kepala Dinsos Kabupaten Cirebon, Iis Krisnandar, menyebutkan, saat ini pihaknya membutuhkan peningkatan dan perbaikan SDM. Hal itu, agar proses verval dapat dilakukan dengan cepat dan program-program sosial bisa tersalurkan secara tepat.
“Untuk bisa melakukan verifikasi data kemiskinan secara tepat seharusnya peningkatan dan perbaikan SDM perlu dilakukan. Sekarang saja SDM yang melakukan data verifikasi tidak ada inventaris laptop dan penunjang lainnya,” ujar Iis, Kamis (7/10/2021).
Ia bahkan menyayangkan ploting anggaran untuk Dinsos tahun depan yang hanya sebesar Rp5 miliar. Padahal, menurut Iis, Dinsos merupakan dinas yang banyak bersentuhan langsung dengan masyarakat. Nilai anggaran tersebut turun hingga 50 persen dari anggaran tahun 2021 ini yakni sebesar Rp10 miliar.
BACA JUGA: Yuningsih Tak Yakin Warga Miskin di Kabupaten Cirebon Tembus 71 persen
“Aneh saja, Dinas Sosial kan bersentuhan dengan masyarakat langsung yang urusannya tentang kesosialan, tapi kok anggaran untuk tahun depan malah turun jadi Rp5 miliar. Padahal, seharusnya untuk pendampingan data bansos itu pemerintah harus menganggarkan agar bansos tepat sasaran, tepat nilai dan tepat jumlah,” jelas Iis.
Terkait kenaikan jumlah angka kemiskinan, ia menekankan agar setiap pembangunan harus mempertimbangkan tingkat kemiskinan. Dalam kondisi seperti saat ini, imbuh dia, Pemda jangan berlebihan melakukan belanja langsung. Terlebih, memberikan fasilitas mobil bagi para pejabatnya.
“Ya harus ada rasa empati pada masyarakat,” ungkapnya. (Islah)