TAK bisa sembarang membranding produk. Karena, branding merupakan elemen penting dalam menciptakan atau menjual suatu produk. Branding pun harus konsisten, sehingga selalu diingat. Baik perusahaan dengan target pasar yang luas maupun usaha perseorangan dengan target pasar yang lebih kecil.
Owner perusahaan start up mainan kayu sekaligus alumni Institut Teknologi Bandung (ITB), Samuel Aswin mengatakan, peran branding sangat penting untuk menarik konsumen membeli produk.
“Branding akan membuat si pembeli mudah menemukan produk,” kata dia saat ditemui di acara pelatihan ketiga Academia Craft Cirebon (ACC), Senin (11/10/2021).
Samuel pun mencontohkan salah satu merk mie instan maupun air mineral kemasan yang telah dikenal masyarakat luas. Seperti apapun kemasannya, apapun merknya, karena brandingnya kuat dan memiliki ciri khas, masyarakat selalu terngiang-ngiang.
“Kalau misalkan kita buat sesuatu untuk mahasiswa. Dengan baru dilihat logonya, harusnya dia langsung tahu. Baru liat iklannya, oh ini mahasiswa banget nih. Secara luas branding fungsinya, seperti itu” katanya.
Sekalipun hanya sekilas, sambung dia, branding berfungsi menghubungkan pembeli dan penjual. Branding pun dapat memantik hubungan yang lebih lanjut atau adanya continuitas.
Untuk itu, jelas Samuel, dalam membuat branding produk ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, di antaranya konsisten. Konsisten yang dimaksudkan adalah jelas dan fokus pada sasarannya.
“Konsisten, jadi sekalipun marketnya kecil. Misal kita nembak pasar yang kecil. Asal konsisten pasar itu ada. 1 persen dari 65 juta penduduk Indonesia itu gede juga,” jelas dia.
Konsisten itu, lanjut Samuel, terutama nilai pada apa yang dapat menjadi kelebihan suatu produk. Kelebihan yang memang dapat dieksploitasi secara terus menerus.
“Kaya kami bisa ini loh, kami bisa itu loh. Jadi, menghindari kompetisi langsung dan tidak saling jatuh-jatuhan harga. Yang kemudian setiap produk punya kekurangan dan kelebihan,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, Samuel pun memaparkan, konsisten juga terhadap apa yang dijanjikan atau disampaikan di iklan dan brandingnya. Jangan sampai branding dan iklan tidak sesuai realita produknya.
“Tapi, emang masing-masing bakal punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Konsisten sesuai yang di iklankan, konsisten dengan apa yang dibilang pada brandingnya,” paparnya.
BACA JUGA: Sedang Hits, Croffle Hadir di Cirebon
Selain itu, masih kata Samuel, komunikasi antara pelaku usaha dan pelanggan juga penting diperhatikan dalam branding. Karena, hal ini menguntungkan bagi para pelaku usaha dengan pasar yang kecil. Sebab, dengan menjaga komunikasi dengan pelanggan yang tidak begitu banyak, maka dapat menjalin kedekatan dan dapat menjadi pelanggan setia.
“Ada keuntungan kalau pasar kecil dengan jumlah orang-orang sedikit, mudah di-follow up, punya pembeli setia, sehingga terngiang-ngiang. Berbeda dengan perusahaan besar yang punya branding besar. Perusahaan besar tak dapat menjangkau secara langsung konsumen karena jangkauannya pun besar dan luas,” pungkasnya. (Sarrah)