KABUPATEN CIREBON, SC- Apel gelar pasukan merupakan momentum untuk mengingatkan semua tim pengamanan pemilihan kuwu (Pilwu) serentak Kabupaten Cirebon tahun 2021, agar mempersiapkan fisik dan mental. Salah satu yang harus dilakukan oleh tim pengamanan ialah mencegah adanya kerumunan massa. Karena pelaksanaan Pilwu serentak tahun ini masih dalam situasi pandemi Covid-19.
Hal itu dikataian Wakil Bupati Cirebon, Hj. Wahyu Tjiptaningsih, saat memimpin apel gelar pasukan Operasi Sangkan Jati 2021, di halaman Mapolresta Cirebon, Jalan Dewi Sartika, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Selasa (12/10/2021).
Menurut Ayu -sapaan akrab Wahyu Tjiptaningsih-, para petugas pengamanan harus memetakan titik rawan yang menjadi potensi timbulnya keributan.
“Terutama sabotase pemungutan suara, perusakan, pembakaran TPS, money politics, pemilih ganda, dan provokasi,” kata Ayu.
Ia menyampaikan, tim pengamanan juga harus mengambil langkah tepat dan profesional namun harus dilakukan secara humanis.
“Pemerintah Kabupaten Cirebon akan menyelenggarakan Pilwu pada 21 November 2021. Diharapkan, pascapelaksanaan tidak menimbulkan klaster penyebaran Covid,” terangnya.
Untuk diketahui, Pilwu serentak tahun ini akan diselenggarakan di 135 desa yang tersebar di 38 kecamatan. Sebanyak 23 desa berada di wilayah hukum Polres Kota Cirebon dan 112 di Polresta Cirebon.
Pada akhir penjaringan tahap kedua, tercatat sebanyak 560 balon akan bertarung untuk memperebutkan jabatan kuwu di 135 desa.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Cirebon, Erus Rusmana mengatakan, dari 135 desa yang melaksanakan Pilwu tahun ini, terdapat 19 desa yang bakal calonnya harus mengikuti tes akademis.
Menurut Erus, desa-desa yang mengikuti tahapan tes tersebut dikarenakan jumlah bakal calon (balon) kuwunya lebih dari lima orang. Total balon kuwu yang mengikuti tes akademik dari 135 desa tersebut, berjumlah 138 orang.
“Desa dengan jumlah balon paling banyak yaitu Desa Gempol, Kecamatan Gempol dengan 14 balon,” kata Erus, Rabu (6/10/2021).
BACA JUGA: Empat Desa Mulai Kekurangan Air Bersih
Sebelumnya, Bupati Cirebon, H Imron, mengatakan, seleksi akademis bakal calon kuwu berkerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC). Melalui seleksi tersebut, diharapkan bisa menghasilkan calon Kuwu yang memiliki nilai terbaik.
“Pemilihan kuwu ini sangat berbeda dengan pemilu atau pileg, karena antusiasme masyarakat sangat tinggi. Makanya kami meminta kepada aparat keamanan untuk memetakan titik yang berpotensi menimbulkan konflik. Ini perlu adanya perhatian khusus ,” kata Imron, usai rapat koordinasi persiapan seleksi akademis. (Islah)