KABUPATEN CIREBON, SC- Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon tengah berupaya untuk bisa membangun kembali sejumlah ruang kelas di dua SDN di Desa Waleddesa, Kecamatan Waled yang terbakar pada Senin petang (11/10/2021) kemarin. Saat ini, Disdik masih berkoordinasi dengan BKAD dan Bappelitbangda terkait kemungkinan pembangunan kembali ruang kelas SDN tersebut dengan menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT).
Hal itu dikemukakan Kepala Disdik Kabupaten Cirebon, Denny Supdiana kepada Suara Cirebon, Rabu (13/10/2021).
“Makanya kami coba koordinasi dengan BKAD dan Bappelitbangda, apakah hal seperti itu bisa masuk ke dalam belanja tidak terduga atau BTT,” ujar Denny .
Jika pembangunannya tidak bisa melalui anggaran BTT, kata Denny, maka pihaknya terpaksa harus menunggu penganggaran tahun depan.
Pasalnya, sambung Denny, proses pengajuan melalui APBD tahun 2022 sudah bisa dilakukan lagi karena sudah lewat. Begitupun melalui anggaran perubahan 2021, penganggaran sudah tidak bisa dilakukan karena anggaran perubahan 2021 sudah lewat alias sudah ketuk palu.
“Jadi kemungkinan dibangun kembali di 2022,” kata Denny.
Ia menerangkan, upaya yang dilakukan Disdik untuk keberlangsungan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) adalah berkoordinasi dengan BPBD untuk mendapat bantuan tenda darurat. Nantinya, untuk sementara para siswa akan menempati tenda darurat untuk proses PTM.
“Upaya kita karena PTM harus tetap dilaksanakan, kita sudah berkoordinasi dengan BPBD,” paparnya.
Selain itu, lanjut Denny, hal mendesak yang juga harus segera dilakukan ialah pengadaan meja dan kursi untuk 5 ruang kelas SDN I Waledesa yang ludes terbakar. Saat ini, pihaknya sedang berkoordinasi dengan MKKS dan kepala sekolah setempat untuk pengadaan baru meja dan kursi tersebut.
Caranya, melalui urunan sekitar 7000 pegawai atau tenaga pendidik dan kependidikan Disdik Kabupaten Cirebon.
“Insyaallah kita akan rereongan melalui Disdik Peduli, kita ketuk rekan-rekan patungan untuk pengadaan baru meja kursi. Untuk satu ruang itu butuh 16 meja dan 22 kursi, kali lima ruang. Mudah-mudahan bisa segera terealisasi,” ujarnya.
Denny menyebut, penyebab terjadinya kebakaran dua SDN tersebut disinyalir dari korsleting di boks listrik yang menyebabkan WiFi meledak. Namun, sampai sekarang pihaknya masih belum mendapat estimasi nilai kerugian dari petugas teknis yang melakukan penyelidikan kejadian tersebut.
“Jadi kerugiannya kira-kira berapa kita belum tahu. Yang jelas, kebakaran itu menghanguskan lima ruang plus seluruh meja kursi SDN I Waleddesa, termasuk arsip-arsip sekolah dan ijazah-ijazah lama. Lalu merembet ke SDN II Waleddesa tapi tidak sampai membakar meja kursi,” ucapnya.
BACA JUGA: Arsip Puluhan Tahun SDN 1 Waleddesa Ludes Terbakar
Seperti diketahui Dua gedung sekolah dasar negeri (SDN) masing-masing SDN 1 dan SDN 2 Waleddesa, Desa Waleddesa, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon, hangus terbakar, Senin (11/10/2021) petang.
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 17.20 WIB itu diduga akibat korsleting listrik. Kencangnya tiupan angin menyebabkan api cepat membesar dan menghanguskan sedikitnya tujuh ruang kelas di SDN 1 dan SDN 2 Waleddesa tersebut. (Islah)