Dari sejumlah nama yang terliminasi, tiga di antaranya balon Kuwu Jungjang, Kecamatan Arjawinangun. Mereka pun harus tersingkir dari perhelatan pesta demokrasi di desa tersebut.
Setelah melalui tahapan seleksi, calon kuwu di Desa Jungjang kini tersisa lima dan salah satunya adalah seorang tukang becak, Kasmin (49). Kendati berprofesi profesinya kerap dianggap sebelah mata, namun Kasmin telah terbukti mampu melewati seleksi akademis dengan menumbangkan beberapa balon lainnya.
Kini, Kasmin pun tengah fokus menghadapi kontestasi pilwu di beberapa tahapan selanjutnya dan bertekad merebut kursi nomor satu di Desa Jungjang.
Kepada Suara Cirebon, Kasmin mengaku, dirinya mendapat dukungan penuh yang tidak hanya dari teman seprofesinya sebagai tukang becak saja. Lebih dari itu, dukungan maju dalam helatan pilwu tahun 2021 ini didapat dari masyarakat Blok Karanganyar desa setempat.
“Alhamdulillah dukungan dari masyarakat sangat kuat. Saya merasa terharu dengan kekompakan mereka mendukung saya. Mereka secara sukarela membantu dengan cara urunan untuk memenuhi berbagai kebutuhan selama tahapan hingga pelaksanaan pilwu nanti,” ujar pria yang dikarunia 5 orang anak itu, Rabu (27/10/2021).
Sementara itu, seorang warga dari Blok Karanganyar, Makrus (46) mengatakan, dukungan yang ia berikan kepada Kasmin bukan hanya secara lahir, tapi juga secara batin. Pasalnya, kata dia, saat ini Desa Jungjang membutuhkan sosok pemimpin yang jujur, merakyat dan melayani.
“Saya melihat figur pemimpin yang dibutuhkan Desa Jungjang ya ada pada sosok Pak Kasmin ini,” ujarnya.
BACA JUGA: Pasar Jungjang Jangan Dibongkar Sebelum Ada Kesepakatan
Di tempat yang sama, rekan sesama tukang becak asal Desa Jungjang, Sambudi (48) menjelaskan, dukungan materi yang diberikan masyarakat kepada calon kuwu Kasmin dilakukan secara urunan. Hal itu dilakukan, karena masyarakat tahu betul dengan kondisi keuangan dia yang tidak memungkinkan.
“Tinggalnya juga masih di kontrakan Blok Karanganyar Desa Jungjang. Dia biasa mangkal nyari penumpang di Pasar Jungjang Arjawinangun. Setiap hari dia sudah mulai narik becak sejak pukul 4 subuh, dan pulang ke rumah pukul 12.00 siang,” terangnya. (Islah)