KABUPATEN CIREBON, SC– Sejumlah calon kuwu petahana “tumbang” pada pelaksanaan pemilihan kuwu (Pilwu) serentak Kabupaten Cirebon tahun 2021, Minggu (21/11/2021). Beberapa calon kuwu petahana itu bahkan ada yang hanya berada di urutan ketiga atau empat dalam perolehan suara. Mereka dikalahkan calon-calon kuwu yang sebagian merupakan wajah baru dalam perpolitikan tingkat desa.
Beberapa kuwu petahana yang tumbang di antaranya, Kuwu Desa Klayan, Iman yang hanya berada di urutan tiga, Kuwu Pasindangan, Indra Triyadi yang berada di urutan tiga, Kuwu Trusmi Wetan, Yuhantono dan termasuk Kuwu Desa Jungjang, Kecamatan Arjawinangun, Sutrisno yang dikalahkan calon kuwu berlatarbelakang tukang becak, Kasmin.
Meski begitu ada juga beberapa petahana yang memenangkan Pilwu serentak seperti Kuwu Trusmi Kulon, Abdul Tolib yang unggul atas calon pesaingnya, Hadirman, serta Kuwu Klangenan, Rohmat Hidayat yang kembali terpilih untuk kedua kali dalam pemilihan.
Pengamat Politik Kabupaten Cirebon, H Fauzan mengatakan, calon kuwu petahana semestinya memiliki panggung dan kesempatan yang sangat banyak untuk meraih simpati warga di banding calon kuwu non-petahana.
“Masalahnya, terkadang saat tengah menjabat, kuwu lupa jika masyarakat hari ini cukup sadar akan hasil-hasil pembangunan di desa. Nah di sini yang jadi perhatian masyarakat. Pembangunan yang terlihat semisal pengaspalan jalan, rutilahu dan lainnya itu sangat ditunggu. Selain itu, pelayanan di desa juga masuk dalam hitungan masyarakat. Jika apa-apa di desa harus bayar, jangan harap petahana dipilih lagi,” kata Fauzan kepada Suara Cirebon, saat dihubungi, Minggu (21/11/2021) malam.
Menurutnya, bagi-bagi uang dengan harapan masyarakat melupakan pentingnya pembangunan desa, merupakan langkah bodoh calon kuwu petahana.
“Justru panggung kampanye petahana itu yang paling baik adalah melakukan pembangunan desa secara serius, pelayanan tulus dan pendekatan personal kuwu pada masyarakatnya, semisal menengok warga yang sakit, meninggal dunia atau menghadiri hajatan serta memimjamkan mobil siaga kepada warga yang membutuhkan,” ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan monitoring yang dilakukan Forkopimda Kabupaten Cirebon, beserta kepala DPMD Jawa Barat di Desa Wanayasa Kecamatan Beber, Kabupaten Cirebon, pelaksanaan Pilwu berlajan aman dan kondusif, Minggu (21/11/2021).
Monitoring tersebut untuk memastikan pelaksanaan Pilwu di Kabupaten Cirebon menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Bupati Cirebon, H Imron, mengatakan, pihaknya memang meminta kepada seluruh penyelenggara Pilwu di 135 desa untuk menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
“Jangan sampai gara-gara pilwu, kasus Covid 19 di Kabupaten Cirebon menjadi naik,” kata Imron, di sela monitoring.
Karena itu, pihaknya sudah menyiagakan tenaga kesehatan di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) di 135 desa tersebut. Bahkan, seluruh warga yang hendak memilih wajib sudah divaksin. Jika ada yang belum divaksin, tenaga kesehatan dari Puskesmas sudah bersiaga untuk memberikan vaksin ditempat pencoblosan.
“Yang belum, divaksin di lokasi TPS,” ujar Imron.
BACA JUGA: Kapolresta Cirebon Pastikan Pilwu Serentak Kondusif
Sementara itu, Wakil Bupati Cirebon, Wahyu Tjiptanisih, menyampaikan, penerapan protokol kesehatan dalam pelaksanaan Pilwu menjadi perhatian serius Pemkab Cirebon.
“Kami ingatkan terkait penerapan prokesnya,” kata Ayu, sapaan akrab Wahyu Tjiptaningsih.
Menurut Ayu, penerapan protokol kesehatan dalam Pilwu ini memang sangat penting. Karena, biasanya animo masyarakat dalam Pilwu lebih tinggi dibandingkan pemilihan lainnya. Ayu memprediksi, ada sekitar 80 persen warga yang terlibat dalam Pilwu di setiap desanya. Karenanya, ia juga berharap Pilwu ini bisa berjalan dengan lancar dan aman. (Kirno/Islah)