KABUPATEN CIREBON, SC- Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Cirebon akan terus perjuangkan nasib guru honorer yang masih kesulitan secara ekonomi. Pasalnya, hingga hari ini gaji guru honorer masih berada di kisaran Rp300.000-Rp500.000 per bulan.
Hal itu dikemukakan Ketua PGRI Kabupaten Cirebon, Yeyet Nurhayati, pada momentum Hari Guru Nasional 2021 yang kerap diperingati setiap tanggal 25 November.
Yeyet mengaku miris dengan pendapatan tenaga (guru) honorer yang bahkan tidak cukup untuk makan sehari-hari.
“Melihat (guru) honorer yang berjualan atau sampingan lainnya seperti kuli, ojek dan masih banyak lagi, saya miris,” kata Yeyet, saat ditemui di Gedung PGRI, Sumber, Kamis (25/11/2021).
Yeyet mengaku akan mengusulkan pengajuan insentif bagi tenaga honorer sehingga tidak lagi kesulitan secara ekonomi.
“Pemkab tolonglah ada insentif, kami akan menghadap ke Bupati supaya honorer semangat mengajar anak-anak, makanya akan kami ajukan dan usulkan pada Pemda untuk tahun 2022 untuk insentif, bagi yang belum lulus P3K CPNS,” paparnya.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon, Denny Supdiana mengatakan, akan ada insentif tambahan bagi honorer yang tidak memperoleh tambahan dari dana BOS pusat yaitu, dari BOSDA.
“Kan, sudah ada BOSDA buat yang tidak dapat BOS pusat. Sudah disiapkan anggarannya, sudah tercetak, tapi saya tidak tahu pasti berapa,” kata Denny.
BACA JUGA: Guru Honorer Lolos Seleksi PPPK di Kabupaten Cirebon Jadi 1.718 Orang
Diakui Denny, seharusnya besaran insentif bisa menyentuh angka Upah Minimum Kabupaten (UMK) agar guru honorer bisa hidup layak.
“Namun melihat anggaran yang ada, sekitar Rp300.000 sampai Rp500.000 kenaikan insentif bagi tenaga honorer tersebut. Per triwulan insyaallah semua diusahakan kebagian,” pungkasnya. (Sarrah/Job)