KABUPATEN CIREBON, SC- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cirebon akan menjadikan 12 desa di 10 kecamatan sebagai Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan (DP3). Ke-12 desa tersebut akan menjadi lokus DP3.
Komisioner Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Kabupaten Cirebon, Husnul Khotimah menjelaskan, DP3 adalah salah satu program KPU dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat baik secara kuantitas maupun kualitas.
Menurutnya, ada beberapa kriteria sebuah desa bisa menjadi lokus dari DP3, di antaranya tingkat partisipasi masyarakat rendah, daerah dengan tingkat pelanggaran tinggi dan daerah rawan konflik atau bencana.
Dijelaskan Husnul, program DP3 merupakan sarana pendidikan pemilih tingkat desa yang berkesinambugan guna meningkatkan pengetahuan dan kepedulian serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilu dan pemilihan.
“Dari 12 desa yang kita sasar, lima desa di antaranya adalah desa binaan DPMD dan sisanya adalah desa yang partisipasi hak pilihnya paling rendah di setiap daerah pemilihan,” kata Husnul, Selasa (30/11/2021).
Nantinya, kata dia, dari 12 desa tersebut pihaknya akan mengambil dari masing-masing desa itu tiga orang untuk dijadikan kader DP3. Mereka akan dibekali dengan materi-materi dari KPU RI yang dikombinasikan dengan KPU Kabupaten Cirebon, seperti memasukkan unsur-unsur kebutuhan lokal yang ada di Kabupaten Cirebon.
“Kemudian dari tiga orang kader DP3 itu nanti akan meneruskan kepada masyarakat di desanya masing-masing. Harapan kami, mereka bisa mengetoktularkan, bisa melakukan kajian diskusi rutin, sosialisasi edukasi pendidikan pemilih di desanya masing-masing,” terangnya.
BACA JUGA: Pembangunan Kantor KPU Kabupaten Cirebon Terancam Mangkrak
Ia juga berharap, program DP3 dapat dilakukan berkelanjutan di 12 desa tersebut. Bahkan, bisa dilanjutkan di 400 desa dan 12 kelurahan lainnya. Selain itu, Husnul juga berharap dukungan dari Pemda dari sisi ikon yang bisa dijadikan sebagai duta-nya KPU dan mampu memberikan edukasi program KPU di desa.
“Ya agar KPU tidak bekerja sendirian. Kita juga akan menggandeng beberapa tokoh yang mampu memberikan edukasi cepat kepada masyarakat tentang pendidikan pemilihan agar lebih cepat menyerap dan mengena kepada masyarakat. Mudah-mudahan di tahun 2024 nanti masyarakatnya sudah teredukasi dan kesadarannya sudah meningkat,” pungkasnya. (Islah)