KABUPATEN CIREBON, SC- Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Cirebon melakukan sosialisasi pencegahan terhadap kerawanan pangan yang digelar di salah satu hotel di Jalan Tuparev, Kecamatan Kedawung, Selasa (14/12/2021).
Kegiatan bertajuk “Sosialisasi Food Scurity Vulnerability Atlas (SFSA)” atau Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan itu diikuti perwakilan dari setiap SKPD dan kecamatan se-Kabupaten Cirebon.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Cirebon, Abraham Muhammad, didampingi Plt Kabid Kerawanan Ketersediaan dan Distribusi Pangan Ketahanan Pangan dan Perikaman, Eka Yuni Listianingsih, mengatakan, FSVA merupakan peta tematik yang menggambarkan visualisasi geografis dari hasil analisa data indikator kerentanan terhadap kerawanan pangan.
Penyusunan FSVA, kata dia, merupakan dalam rangka pemutakhiran data dan pada tahun sebelumnya dan akan dilaksanakan penyusunan kedepan dan disinergirkan dengan SKPD terkait.
“Intinya kami terus melakukan updating meliputi mulai dari indikator, data dan metode analisis. Kemudian data yang ada disajikan guna dilakukan penggarapan yang sinergis antar-SKPD,” kata Abraham.
Mengingat pentingnya memenuhi kecukupan pangan, kata dia, tentunya harus mendahulukan pembangunan ketahanan pangan, sebagai pondasi bagi pembangunan sektor-sektor lainnya. Sementara, ketahanan pangan menghendaki kecukupan ketersediaan pangan yang dibutuhkan.
Menurutnya, terwujudnya ketahanan pangan masyarakat didukung berbagai aspek. Seperti ketersedian pangan baik yang berasal dari produksi sendiri, membeli di pasar maupun bantuan pangan. Kemudian distribusi dan aksebilita pangan, sehingga memperoleh jumlah pangan yang dibutuhkan.
“Kerawanan pangan (food insecurity) terjadi apabila mengalami kurang gizi sebagai akibat tidak cukupnya ketersediaan pangan. Atau ketidakmampuan rumah tangga dalam mengakses pangan yang cukup,” terangnya.
BACA JUGA: Anggota DPRD Kabupaten Cirebon, Cakra R Suseno Minta Stop Eksploitasi Hewan Laut Berlebihan
Dalam kesempatan tersebut, Abraham juga meminta kepada seluruh SKPD agar bisa memprioritaskan wilayah yang rentan terhadap rawan pangan. Sehingga sebagai sasaran lokasi pembangunan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing bisa dilakukan sebagaimana mestinya.
Kemudian, tujuan bersama dalam sosialisasi yang diberikan tentunya untuk menginformasikan kondisi kerentanan terhadap kerawanan pangan sampai dengan tingkat desa.
“Kami berharap, kepada seluruh peserta sosialisasi ini bisa berperan aktif memberikan sumbang saran. Nantinya untuk kesempurnaan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (FSVA) ini,” pungkasnya. (Sarrah/job)