KABUPATEN CIREBON, SC- Direktur RSUD Waled, Kabupaten Cirebon yang baru saja dilantik, dr. H. Mohamad Luthfi, mengambil terobosan baru, dengan melakukan perubahan sistem pelayanan yang lebih baik, yakni dengan melakukan digitalisasi manajemen dan pelayanan.
Luthfi mengungkapkan, RSUD Waled di bawah kepemimpinannya akan menginisiasi digitalisasi di bidang manajemen dan pelayanan.
Menurutnya, dengan pelayanan berbasis digital, akan berdampak kepada masyarakat. Ia menyebut, pelayanan akan lebih mudah karena bersifat terintegrasi, baik manajerial rumah sakit maupun manajemen pelayanannya.
“Dengan digitalisasi pelayanan, tentunya akan lebih memudahkan dan juga efesiensi waktu bagi pelayanan kepada masyarakat. Salah satunya, masyarakat bisa melakukan pendaftaran hanya melalui online. Kapan jam berapa dia harus datang, sudah pasien ke berapa yang sudah diperiksa dokter dan lainnya,” ujar Luthfia kepada Suara Cirebon, Rabu (05/01/22).
Dijelaskan Luthfi, jika program digitalisasi ini sudah berjalan maka selanjutnya bisa mengembangkan lagi untuk melakukan pelayaran digital seperti operasi robotik ataupun operasi dari jarak jauh. Program lainnya adalah membuat jejaring dengan berbagai sentra pendidikan dan pelayanan di rumah sakit pendidikan dan rumah sakit rujukan pusat.
“Sehingga nantinya dilakukan pemetaan, mana SDM yang belum punya dan mana pelayanan kesehatan yang belum ada. Di Wilayah III Cirebon nanti kita bisa bekerja sama bukan pasiennya yang dirujuk tetapi tenaga ahlinya yang datang ke RSUD Waled,” paparnya.
Ia menyakini program ini akan mendekatkan rumah sakit kepada masyarakat.
“Ke depannya mungkin kalau sudah berjalan kita akan bisa menjadi rumah sakit rujukan regional dan rumah sakit rujukan perbatasan karena akses pelayanannya mudah dan pelayanan sudah optimal,” tegasnya.
Setelah semua hal itu berjalan, pihaknya akan mengembangkan lagi dengan membuat jejaring dengan rumah sakit di luar negeri. Diakuinya saat ini banyak pasien yang berobat ke Singapura, ke Penang Malaysia.
“Kalau kita sudah memiliki fasilitas seperti itu, nanti bisa dirujuk kembali ke pelayanan di Indonesia khususnya di Cirebon,” katanya.
BACA JUGA: Gedung Rawat Inap Kelas III RSUD Waled Rampung
Dikatannya, upaya awal adalah akan mempercepat proses penyempurnaan IT RSUD Waled, kemudian konsultan IT ini akan ditemukan dengan beberapa elemen rumah sakit dari mulai manajemen rumah sakit, dokter spesialis, apa saja yang dibutuhkan untuk pelayanan dan manajemen di rumah sakit untuk dimasukan ke sistem dan kalau sudah siap maka baru mulai bergerak.
“Kita akan mengoptimalkan melakukan rebranding rumah sakit supaya persepsi masyarakat tentang pelayanan baik, karena kita memiliki potensi dari sisi SDM, fasilitas kesehatan yang tidak kalah dengan fasilitas yang ada di rumah sakit lain,” pungkasnya. (Baim)