KOTA CIREBON, SC- Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan Kota Cirebon diminta memantau ketat pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen yang telah dimulai sejak, Senin (10/1/2022) kemarin.
Anggota Komisi III DPRD Kota Cirebon, Syaifurrahman mengharapkan diberlakukan PTM 100 persen tidak menjadi bagian penyebaran Covid-19. Terkait hal itu, selain perlu adanya percepatan vaksinasi bagi pelajar dan tenaga pengajar di masing-masing sekolah, menurut dia, penerapan protokol kesehatan pun perlu mendapat perhatian serius.
“PTM harus sesuai dengan mekanisme, prosedur PTM harus dipatuhi, prokesnya harus ketat, jangan sampai lengah,” kata Syaifurrahman saat ditemui di gedung DPRD setempat, Kamis (13/1/2022).
BACA JUGA: Komisi III DPRD Kota Cirebon Tanyakan Progres Vaksinasi Covid-19
Politisi PKB meminta Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan memantau pelaksanaan PTM agar sesuai dengan prosedur yang dibolehkan. Legislatif Dapil Harjamukti ini sangat tidak ingin Kota Cirebon mengalami masa pahit seperti awal penyebaran Covid-19.
“Protokol kesehatan harga mati, vaksinasi untuk pelajar juga harus terus dikejar oleh Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan,” katanya.
Diakuinya, sebelum diberlakukan PTM 100 persen, pelajr di Kota Cirebon melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) di rumah masing-masing. PJJ tersebut, bahkan berlangsung hampir satu tahun.
“Satu tahun kemarin seluruh pelajar belajar di rumah masing-masing menggunakan metode online. Tapi PJJ kemarin banyak kekurangan dan dikeluhkan murid dan wali murid,” ujarnya.
BACA JUGA: Sekda Kota Cirebon, Agus Mulyadi: Vaksinasi Booster Covid-19 Tunggu Regulasi
Politis PKB ini memandang perlunya dilakukan tes antigen secara berkala bagi para guru dan siswa. Namun, ia mengingatkan agar tes antigen tersebut, tidak memberatkan siswa.
“Tes antigen tentu memerlukan biaya, kalau bisa tes antigen untuk siswa siswi ini gratis,” pungkasnya. (Surya)