KABUPATEN CIREBON, SC- Para petani di Desa/Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon mengeluhkan kondisi saluran irigrasi Serombyong-Bungko yang tak terurus. Akibatnya, pada musim tanam satu 2022 ini, air tidak dapat terdistribusi dengan baik ke sejumlah sawah yang ada.
Pantauan Suara Cirebon di lapangan, kondisi saluran irigrasi SP Serombyong-Bungko tampak dangkal dan dipenuhi rumput serta tanaman liar. Di beberapa tempat, bahkan terlihat jebol.
Salah seorang petani setempat, Mustadi mengatakan, akibat saluran yang dangkal dan dipenuhi rumput fungsi irigasi jadi hilang.
BACA JUGA: Pejabat BBWS Dinilai Tak Elok
“Pada musim tanam ini seharusnya kami mendapat air secara mudah karena masih musim hujan. Tetapi, karena saluran irigasi SP Serombyong-Bungko yang melintasi areal sawah kami ini tak terurus, dangkal dan dipenuhi tanaman serta jebol di sana sini, akibatnya air tidak sampai ke sawah kami,” kata Mustadi, Rabu (2/2/2022).
Dirinya ingin masalah itu segera dibenahi dinas terkait agar tidak terjadi rebut antarpetani karena masalah rebutan air.
“SP Serombyong-Bungko itu sebenarnya sampai ke Desa Bungko, tapi sekarang airnya tersendat. Kami sebagai petani meminta kepada dinas terkait menyikapi masalah ini, jangan sampai para petani sampai ribut dengan petani lain karena berebut air,” ujarnya.
BACA JUGA: Petani Milenial Waruroyom Panen Talas Pratama
Mustadi menyinggung keberadaan tanggul SP Serombyong-Bungko yang putus (jebol) di beberapa titik.
“Coba lihat tanggul pada putus. Kami memohon kepada dinas terkait masalah ini disikapi,” kata Mustadi
Ia mengaku pernah menanyakan hal itu ke petugas lapangan, namun jawaban yang diberikan malah membingungkan.
BACA JUGA: Pasokan Pupuk Subsidi di Kabupaten Cirebon Berkurang, Ini Penyebabnya
“Pernah saya tanya sama mantri pengairan, kebetulan mereka sedang berada di lapangan. Mereka malah nanya balik ke saya, bapak sebagai apa? Saya jawab saya sebagai petani,” katanya. (Kirno)