MAJALENGKA, SC- Kelangkaan minyak goreng terus berlanjut. Memasuki minggu pertama Maret warga Majalengka masih kesulitan untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng. Minimnya pasokan dari distributor diduga menjadi pemicu kelangkaan minyak goreng yang sudah terjadi sejak awal Februari lalu.
Menurut Wawan, salah satu karyawan mall di pusat Kota Majalengka, pasokan minyak goreng tidak seperti sebelumnya. Setelah ada penetapan harga yang disubsidi pemerintah, pasokan barang terbatas.
“Jumlahnya terbatas, kami hanya menyediakan ketika toko baru buka, itupun tidak lama sudah habis. Karena sebelum buka, pembeli sudah antre,” katanya, Minggu (6/2/2022).
BACA JUGA: Perajin Tempe Tahu Kurangi Produksi
Minimnya pasokan pascapenetapan Harga Eceren Tertinggi (HET) minyak goreng oleh pemerintah juga diungkapkan oleh Juju. Pemilik toko grosir di Majalengka Kolon ini mengaku hanya dalam waktu lima hari hanya mendapat pasokan 5 karton minyak goreng kemasan.”Sebelumnya, lima karton itu untuk dua hari, sekarang lima hari baru dikirim dengan jumlah sama seperti sebelumnya,” ungkapnya.
Dengan berkurangnya pasokan, kata Juju, tempatnya tak memiliki stok. Sehingga banyak pembeli yang kecewa. “Satu karton isinya 6,kalau dikirim 5 hanya ada 30 minyak goreng kemasan isi 1kg yang saya jual dalam sepekan,” ucap Juju.
Sebelumnya, menyikapi kelangkaan minyak goreng, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka menggelar operasi pasar. Operasi pasar dilakukan di tiga wilayah kecamatan, yakni Kecamatan Majalengka, Cigasong dan Panyingkiran.
BACA JUGA: Warga Majalengka Harapkan Operasi Pasar Minyak Goreng
Bupati H. Karna Sobahi yang memantau langsung kegiatan operasi pasar mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng yang mengalami kelangkaan.
”Kami juga prihatin dengan kelangkaan minyak goreng yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat di tengah pandemi yang masih terjadi saat ini,” kata Bupati Karna.
“Operasi pasar minyak goreng akan digelar di tiga titik, yaitu di Kantor Kelurahan Majalengka Wetan, Kecamatan Majalengka, Kantor Kelurahan Simpeureum Kecamatan Cigasong dan Balai Desa Jatiserang Kecamatan Panyingkiran. Masing-masing warga diberikan pembelian dua liter seharga Rp 14.000 per liternya,” jelasnya.
BACA JUGA: Tak Miliki Izin Pembangunan, Pasar Darurat Majalengka Dihentikan
“Ketersediaan minyak goreng dengan harga HET ini memang masih belum stabil. Hal ini yang akhirnya berpengaruh terhadap harga di pasar, karena masih masa transisi. Kami sudah memantau ke beberapa pusat perbelanjaan. Kita juga akan terus melakukan operasi pasar bekerjasama dengan Bulog,” jelasnya.Selain melakukan operasi pasar langsung pada konsumen (warga), dalam waktu dekat juga akan digelar kegiatan serupa. (Abr)