MAJALENGKA, SC- Sudah hampir satu bulan kelangkaan minyak goreng masih terjadi di wilayah Kabupaten Majalengka.Tak hanya di toko kelontong ataupun mini market, minyak goreng masih sulit diperoleh di pasar tradisional. Agar kebutuhan minyak goreng terpenuhi, masyarakat berharap pemerintah daerah melakukan operasi pasar.
Sejumlah warga Kota Angin menuturkan,meski kelangkaan minyak goreng sudah terjadi sejak awal bulan Pebruari lalu,namun hingga sekarang belum ada upaya pemerintah daerah untuk mengatasinya.
”Pemerintah daerah seperti sengaja mendiamkan situasi ini,belum terlihat ada upaya untuk mengatasinya.Misalnya melakukan operasi pasar seperti yang sudah dilakukan oleh daerah-daerah lain,”kata Dadang, warga Majalengka Wetan, Rabu (23/2/2022).
BACA JUGA: Diduga Ada Penimbunan Minyak Goreng di Majalengka
Senada disampaikan warga, Evi warga lainnya. Ibu rumah tangga yang juga pelaku UMKM ini menilai pemerintah terkesan tidak peduli dengan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Padahal kata dia,dampak langkanya minyak goreng,warga tidak menikmati subsidi pemerintah.
”Selain susah,harganya juga tidak seperti yang ditetapkan pemerintah,tetap mahal,kecuali belinya di minimarket atau mall,tapi resikonya harus datang lebih awal dan berebut dengan pembeli lain,” ujarnya.
Masih langkanya minyak goreng diakui oleh Deden.Menurut pemilik toko kelontong ini,tokonya sering kedatangan pembeli dari luar daerah yang mencari minyak goreng.”Kasihan pak,ada yang dari Maja, Panyingkiran,bahkan tempo hari ada yang mengaku dari Talaga.Mereka menanyakan apa ada minyak goreng disini,” ucapnya.
BACA JUGA: 5 Mahasiswi Majalengka Korban Pornografi Dapat Pendampingan Psikolog
Menurut Deden,sejak awal Pebruari kiriman minyak goreng ke tempatnya dibatasi. “Harganya memang sudah sesuai dengan ketentuan pemerintah,hanya jumlahnya dibatasi.Karena stoknya terbatas,saya prioritaskan pada pelanggan saja,baru kemudian pada pembel lainnya,” jelasnya.
Kepala Dinas Perdagangan dan Industri (Perdagin) Majalengka Aeron Randi Kepala Dinas Perdagangan dan Industri Kabupaten Majalengka Aeron Randi mengatakan, ketersediaan minyak goreng dengan harga HET masih belum stabil. “Kondisinya memang masih belum stabil, karena masih masa transisi. Kami sudah memantau ke beberapa pusat perbelanjaan,” katanya
Terkait adanya permintaan operasi pasar, seperti yang mulai dilakukan di daerah lain, Aeron belum dapat memastikan. “Tapi Insya Allah kami upayakan,” ucapnya.
BACA JUGA: Tak Miliki Izin Pembangunan, Pasar Darurat Majalengka Dihentikan
Seperti diketahui pemerintah telah menetapkan HET minyak goreng dengan harga murah. Untuk minyak goreng curah ditetapkan harga Rp11.500/liter, kemasan sederhana Rp13.500/liter dan kemasan premium Rp14.000/liter. Harga tersebut mulai diberlakukan 1 Februari 2022 kemarin. (Abr)