MAJALENGKA, SC- Warga di Kabupaten Majalengka masih kesulitan untuk memperoleh minyak goreng (migor) curah di pasaran. Hingga kemarin, ketersediaan migor curah masih sangat sulit diperoleh warga, termasuk di pasar tradisional.
Tak hanya di toko atau warungan, migor curah juga masih susah diperoleh di pasar Cigasong, Kabupaten Majalengka.
Pedagang bahkan mengaku belum mendapatkan kiriman dari distributor. Seperti diungkapkan Yati, penjaga toko grosir di Kelurahan Majalengka Kulon.
“Belum ada kiriman lagi dari sampai sekarang, kalau yang kemasan masih ada sisa stok,” ucapnya Rabu (6/4/2022).
BACA JUGA: Hari Ketiga Ramadan Penjualan Takjil di Majalengka Masih Sepi
Belum adanya kiriman migor curah oleh distributor juga dikemukakan Yayan. Pemilik toko kelontong di pasar tradisional ini juga belum mendapatkan kiriman minyak goreng curah sampai kemarin.
“Belum ada kiriman lagi, sudah seminggu drum ini belum terisi lagi, ” ujarnya.
Pedagang mengaku pasrah dengan tersendatnya pengiriman migor. Mereka tak bisa berbuat apa-apa meskipun pengiriman lambat sehingga berimbas pada omset penjualan.
“Ya pedagang pasrah saja, mau gimana lagi, mau protes juga pada siapa. Yang datang mengirim barang kan hanya sales, dan bilangnya hanya akan disampaikan ke bosnya,” kata Maman pedagang lainnya.
BACA JUGA: Harga Daging Sapi Dipatok Rp160 Ribu per Kilogram
Kelangkaan migor curah di pasaran sangat dikeluhkan oleh warga. Mereka terpaksa harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan migor.
“Inginya beli yang curah karena harganya lebih murah, tapi barangnya kosong, ya terpaksa beli yang kemasan meski harganya jauh lebih mahal. Kan ga mungkin ikan direbus,” cetus salah satu pengunjung pasar tersebut. (Abr)