Dade juga menepis kecurigaan adanya motif politik di balik gagasan pemekaran Kabupaten Cirebon Timur. Ia menegaskan, tidak ada satu tokoh pun yang mendanai gerakan KPCT, terlebih jika dikaitkan dengan pileg, pilkada bahkan pilpres.
“Kenapa setiap menjelang pileg dan pilkada pergerakan KPCT dihentikan? Hal itu untuk menghindari kecurigaan kalau pergerakan KPCT untuk kepentingan politik, apalagi ada asumsi ada yang mendanai di belakang pergerakan KPCT ini. Kami independen. KPCT murni pergerakan dari bawah dengan tujuan untuk kemudahan pelayanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tegas Dade.
BACA JUGA: Ketua Forkonas: Cirebon Timur Layak Dimekarkan
Menurut Dade, pihaknya memilih berjalan sendiri karena tidak ingin dikendalikan pemodal. Pasalnya pemodal pasti akan menuntut balas jasa jika pemekaran Kabupaten Cirebon Timur terwujud.
“Kita tidak ingin ke depan jika ada pemodal di balik pergerakan KPCT akan menuntut KPCT. Untungnya sekarang aturannya baru, dimana bupati daerah pemekaran yang menjabat yang menentukan Pemprov Jabar,” ujarnya.