“Life long learner (pembelajar seumur hidup). Saya ingin menjadi pembelajar sejati sampai kapanpun. We are in process (kami sedang dalam proses) untuk selalu menimba ilmu pengetahuan Allah yang sangat luas itu. Bukankah belajar itu konsepnya sepanjang hayat? Apa yang kita ketahui pastinya sangat sedikit dari luasnya samudra pengetahuan yang hakiki (ilmu Allah),” terangnya.
BACA JUGA: Geng Motor Terus Diburu
Karena, Prof Septi menegaskan, bila kita merasa puas, merasa sudah menguasai dan berhenti menimba ilmu, maka kita sebenarnya telah terjebak pada arogansi intelektual.
“Bagi saya, profesor itu hanyalah jabatan sematan dari kepangkatan karir dosen semata. Jadi, nothing to loose (tak akan ada yang berubah), apalagi harus menutup kran dan semangat saya untuk belajar. Mohon doa, semoga saya terus bisa belajar dan be socially humble (rendah hati secara sosial), karena saya bukanlah siapa-siapa. Salam hangat,” pungkasnya. (Arif)