“Tadinya waktu kalen (saluran tersier, red)-nya belum kita lakukan normalisasi, dampaknya ya ke masyarakat karena masuk pemukiman,” ujar Iswadi, Senin (13/6/2022).
Kendati sampai saat ini luapan air yang menggangu lalu lintas masih terus terjadi, namun Iswadi mengaku belum mengajukan permohonan normalisasi ke dinas terkait. Menurut Iswadi, pihaknya masih berkonsentrasi mengajukan permohonan pengangkatan dua jembatan yang membentang di sungai irigasi tersebut.
BACA JUGA: Diduga Maling Motor di Susukan, NN Babak Belur Diamuk Massa
Karena, kondisi kedua jembatan yang berada di depan SMPN I Kaliwedi dan di depan rumah pemotongan unggas (RPU) desa setempat juga dinilai menghambat arus air karena sudah sangat rendah.
“Kalau untuk dua jembatan itu kami sudah mengusulkannya waktu musrenbang kemarin,” kata Iswadi.
Ia mengaku, dalam waktu dekat ini pihaknya akan segera membuat proposal permohonan normalisasi saluran sekunder tersebut. Karena bagaimanapun, upaya normalisasi memang harus segera dilakukan pihak terkait agar tidak sampai terjadi sesuatu yang tidak diinginkan akibat luapan air sungai yang kerap menggenangi jalan raya penghubung dua kecamatan tersebut. (Islah)