Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, H Mohammad Luthfi menyebut, hal tersebut merupakan permasalahan yang harus dirunut hingga ke akar masalah.
“Sehingga angka ideal kelulusan dari mulai SD hingga SMA di Kabupaten Cirebon minimal bisa merata,” kata Luthfi kepada awak media, Jumat (17/6/2022).
BACA JUGA: Bupati Cirebon Keberatan Honorer Dihapus, Pemkab Cirebon Bakal Kaji Rencana Pemerintah Pusat
Menurut Luthfi, kondisi tersebut harus terus diperbaiki secara bertahap. Mulai dari kuantitas hingga kualitas kependidikan yang harus menjadi perhatian bersama.
Ia menyampaikan, jumlah partisipasi anak yang sekolah di jenjang SD dari kelas 1 sampai kelas 6 di Kabupaten Cirebon ada 199 ribu siswa. Dari jumlah itu, tingkat kelulusan kelas 6 SD sekitar 33 ribu siswa. Kemudian yang melanjutkan ke SMP hanya 27 ribu anak. Dan yang melanjutkan ke SMA hanya 20 ribu siswa saja.
“Masalah tersebut indikatornya lumayan pelik. Mulai dari faktor kesadaran masyarakat yang rendah akan pentingnya pendidikan. Juga jangkauan sekolah yang menjadi pertimbangan orang tua murid dalam memasukan anaknya ke sekolah. Pun yang terpenting adalah kesadaran bersama agar bisa bersinergi dalam memberikan support positif dalam kemajuan pendidikan di Kabupaten Cirebon,” papar Luthfi.
BACA JUGA: Siswa yang Lanjutkan Sekolah ke SMA/SMK Baru 60 Persen
Karena itu, pihaknya tengah mendorong pembangunan unit sekolah baru (USB) tingkat SMA. Saat ini, sudah ada dua USB yang akan berjalan pembangunannya, yakni SMAN I Tengahtani dan SMAN I Depok. Sedangkan satu rintisan lainnya yang masih dalam proses adalah SMAN I Talun.
“Untuk rintisan SMA Negeri Depok, afiliatornya numpang sementara di SMA Negeri 1 Jamblang. Dan untuk SMA Negeri 1 Tengahtani afiliatornya di SMP Tengahtani. Tapi untuk transisi tahun pertama, teknisnya masih menginduk di SMP Negeri masing-masing kecamatan,” ujar Luthfi.
Dikatakan Luthfi, pihaknya terus mendorong semua unsur khususnya KCD Pendidikan SMA Jawa Barat wilayah Cirebon, agar melakukan penambahan jumlah infrastruktur sekolah. Agar blankspot jumlah kecamatan yang belum memiliki sekolah terus diinisiasi. Sehingga pemerataan sekolah secara bertahap bisa direalisasikan.
BACA JUGA: Minim SMA/SMK Negeri, Kabupaten Cirebon Ketinggalan di Jawa Barat
Hal itu memang harus dilakukan agar mencapai jumlah ideal antara sekolah dan peserta didik, sehingga adanya USB bisa dilakukan penambahan rombel. “Karena dari jumlah 40 kecamatan di Kabupaten Cirebon yang memiliki sekolah SMA Negeri itu baru 20 kecamatan saja,” tandasnya. (Islah)